penuh dengan hitung - hitungan adalah karya akal yang hanya akan melahirkan hukum saja serta justru membuang sisi - sisi kemanusian
semuanya mengabaikan keberadaan sang pencipta ( sebab akibat )
ya Ibrahim minta tolonglah engkau atas aku api niscahya akan kuhilangkan panasku ( saat nabi Ibrahim akan dibakar raja Namrut )
tidak ya api aku Ibrahim hanya akan mengharapkan pertolongan TuhankuÂ
baiklah ya Ibrahim nikmatilah panaskuÂ
apa yang terjadi....
sampai habis tumpukan kayu untuk menghidukan api ternyata Ibrahim tidak terbakar dan sehat wal'fiat
saat itulah akal takluk dan beriman bahwa ada sang pencipta yakni Allah SWT
pengakuan diri tentang keberadaan sang pencipta ini ternyata menjadi parameter dalam proses perdamai ku
nyatalah ketiada berdayaan ku atas semua iniÂ
saat tubuh terbujur kaku ( mati ) , tangan tak dapat begerak , telinga tuli mulut bisu pun mata menjadi buta dan seterusnya