Mohon tunggu...
Muhammad Hafiz
Muhammad Hafiz Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perdamaianku untuk Dunia

4 Juni 2017   11:17 Diperbarui: 4 Juni 2017   11:34 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

haruskah kita harus menyelam berpuluh - kilo meter untuk mendapatkan sebuah mutiara , atau pun harus terbang tinggi melintasi batas atmosfir

ataukah kita harus menghabiskan umur untuk pendidikan baik formal maupun non formal ?

jawabnya tidak perlu

keinsanan itu adalah esensi sejatinya manusia, berarti jika belum mencapai tingkat keinsanannya belum dapat dikatagorikan sebagai manusia atau masih tergolong orang ,

dari sudut yang sempit renungan ini coba kami tuangkan kekanvas kecil ini

ternyata teramat susah untuk menaklukan akal kita sendiri baik sebagai mahluk sosial maupun sebagai penganut sebuah kepercayaan

selalu saja sang akal mengklaim dirinya paling benar dalam setiap hela nafas ini , padahal akal tidak dapat merasakan apa yang telah dikaryakannya 

berbeda dengan hati atau perasaan yang merasakan akibat dari semua itu

terlalu mengedepankan perasaan juga tidak lah lebih baik pun sebaliknya 

kedua entitas diri ini  melahirkan tingkah laku atau prilaku kita semua tanpa terkecuali

perasa melahirkan kebijakan tanpa hukum hingga dapat menurunkan standard kemanusian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun