Saat pikiranku makin liar dan mengembara, suara kondektur membangunkan kesadaranku untuk turun. Terminal tujuanku ada di depan mata.  Aku menggamit tas dan menuju pangkalan ojek, karena  perjalanan selanjutnya menggunakan sepeda motor menuju desa.
Aku berpamitan pada ibu di sebelahku. Kulihat senyumnya manis mengiringi langkah sigapku yang melompat dari Bus sebelum melanjutkan perjalanannhya ke terminal terakhir. Aku menundukkan kepala dan melambaikan tangan pada wanita yang masih melihat dan memperhatikanku lewat kaca jendela bus.
Lamandau, 20062023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H