Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gagah

20 Agustus 2016   12:18 Diperbarui: 20 Agustus 2016   12:53 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Apa yang kau pahami dari mati?”

Tak segera menjawab, kamu memilih menandaskan kopi hitam.

“Aku selalu tak suka ketika kau memulai hari dengan pertanyaan. Apa harus kujawab?”

Sepasang mata dihadapanmu tak berkedip.

“Aku telah ribuan kali mati. Namun lebih banyak lagi kehidupan baru. Jadi, bagiku, mati hanya satu dari banyak lain proses hidup.”

Satu kedipan. Tubuh yang mematung.

“Aku tak harus memuaskanmu. Yang kau tanyakan tadi pemahamanku.”

“Bagaimana jika istrimu mati. Anakmu?”

“Di titik ini, mungkin sedikit kesedihan seperti seharusnya. Kekosongan beberapa waktu. Tapi, ayolah. Aku sudah punya kau. Takkan ada kehidupan yang benar-benar mati. Pun kematian yang tak berikan ruang bagi hidup.”

Sosok 180 cm, dada bidang dan rambut ikal sepunggung. Alis tebal memadankan sepasang mata bermanik sama hitam. Hidung bangir dengan tebal bibir yang keduanya ideal. Sosok adam sempurna. Entah mengapa, masih juga harus bernama Gagah.

“Aku butuh jus gelas kedua. Kopimu?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun