Oleh karena itu, jihad adalah solusi bagi agresi zionis Yahudi atas tanah Palestina. Hal itu sesungguhnya sangat mudah. Pasalnya, kekuatan militer negeri-negeri muslim seperti Mesir, Suriah dan Yordania secara perhitungan jauh di atas kekuatan militer kaum Yahudi. Sebagai perbandingan, Pasukan Pertahanan Yahudi (IDF) hanya berjumlah 169.500 orang, 1.300 tank. Adapun kekuatan militer Mesir adalah 450.000 personel militer aktif, dengan tank perang 2,16 ribu dan 5,7 ribu kendaraan perang. Apalagi jika negeri-negeri muslim lainnya bersatu. Dengan izin Allah, kekuatan entitas Yahudi akan hancur lebur.
Mengapa Harus Khilafah?
Melihat realitas politik hari ini, tidak mungkin kaum muslim mengharapkan pihak lain, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), untuk menolong mereka. Justru PBB juga terlibat dalam kelahiran dan pengakuan negara Yahudi tersebut. Mustahil pula meminta bantuan kepada negara-negara Barat karena mereka, baik AS maupun Uni Eropa, mendukung kaum Yahudi penjajah. Amerika Serikat akan mengerahkan bantuan militer saat ini. Secara rutin mereka pun setiap tahun menggelontorkan USD3,8 miliar (lebih dari Rp54 triliun) untuk keperluan militer kaum Yahudi.
Tampak bahwa entitas Yahudi ini menjadi kuat karena disokong oleh kekuatan besar. Oleh karena itu, sudah seharusnya Palestina pun didukung oleh kekuatan besar kaum muslim. Jika Barat yang kafir bersatu membela entitas Yahudi, mengapa para pemimpin dunia Islam hanya diam dan mengoceh belaka? Seolah-olah mereka tidak pernah membaca firman Allah Swt,
"Perangilah mereka di mana saja kalian menjumpai mereka dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian." (TQS Al-Baqarah [2]: 191).
Oleh sebab itu, Palestina hanya bisa dibebaskan jika Khilafah berdiri untuk melindungi tanah yang Allah berkahi tersebut. Khilafah pun akan mengusir para penjajah dari dunia Islam. Hal ini sebagaimana yang dilakukan Rasulullah terhadap kaum Yahudi yang melakukan penghianatan.
Khalifah Sultan Abdul Hamid II pun demikian, menjadi benteng pertahanan untuk Palestina. Theodor Herzl mencoba menyogok Khalifah dengan uang yang sangat banyak dan berjanji akan melunasi utang-utang Khilafah Utsmaniyah. Harga diri dan girah Islam Sultan Abdul Hamid II amat tinggi dan menolak tawaran tersebut, bahkan meludahi Herzl.
Karenanya, keberadaan Khilafah Islamiyah sangat mendesak dan wajib bagi kaum muslim. Khilafah adalah perisai yang akan melindungi umat sehingga mereka merasa aman dan nyaman. Harta, darah dan jiwa umat muslim tidak akan tumpah sia-sia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H