Kedua, keberadaan Masjidilaqsa sebagai kiblat pertama kaum muslim dan tempat singgah perjalanan Isra Mikraj. Wilayah di sekitarnya juga tempat yang Allah berkahi (Lihat: QS Al-Isra' [17]: 1). Khusus terkait keutamaan Masjidilaqsa, Rasulullah saw. bersabda,
"Datangilah Masjidilaqsa. Lalu salatlah di dalamnya karena sungguh salat di sana seperti seribu kali salat di tempat lain." (HR Ahmad).
Ketiga, Al-Quds di Syam  merupakan tanah ibu kota Khilafah. Yunus bin Maisarah bin Halbas bahwa Nabi Muhammad saw. pernah bersabda, "Perkara ini (Khilafah) akan ada sesudahku di Madinah, lalu di Syam, lalu di Jazirah, lalu di Irak, lalu di Madinah, lalu di Al-Quds (Baitulmaqdis). Jika Khilafah ada di Al-Quds, pusat negerinya akan ada di sana dan siapa pun yang memaksa ibu kotanya keluar dari sana (Al-Quds), Khilafah tak akan kembali ke sana selamanya." (HR Ibn Asakir).
Selain keutamaan tersebut, Palestina adalah tanah air kaum muslim yang telah berabad-abad menjadi bagian dari wilayah Islam. Kaum muslim pun terikat dengan Palestina serta Yerusalem karena dua alasan.
Pertama, wilayah Yerusalem telah menjadi bagian dari negeri-negeri Islam dengan status sebagai tanah kharaj sejak era Kekhilafahan Umar bin al-Khaththab ra. pada 637 M. Setelah peperangan yang berkecamuk selama berbulan-bulan, akhirnya Uskup Yerusalem, Sophronius, menyerahkan kunci Kota Yerusalem kepada Khalifah Umar bin al-Khaththab ra. secara langsung.
Kedua, kaum muslim terikat dengan kaum Nasrani Yerusalem untuk melindungi negeri tersebut lewat Perjanjian Umariyah. Khilafah berkewajiban memberikan jaminan kepada kaum Nasrani baik terkait harta, jiwa, dan ibadah mereka. Orang-orang Yahudi tidak diperbolehkan  tinggal di wilayah palestina, bahkan sekadar lewat sekalipun. Perjanjian Khalifah Umar dengan kaum Nasrani Yerusalem ini mengikat kaum muslim hari ini bahkan hingga akhir zaman.
Muslim Ibarat Satu Tubuh
Muslim dalam pandangan Islam layaknya seperti satu tubuh, jika salah satu bagian tubuhnya sakit, maka seluruhnya akan merasakan sakit. Sepatutnya apa yang menimpa muslim menjadi penderitaan muslim lainnya, sebab ikatan yang menyatukan adalah ikatan akidah.
Semenjak runtuhnya khilafah daulah Islam, umat muslim terpecah-pecah menjadi negara muslim yang dicekokkan pemikiran nasionalisme. Batas-batas wilayah telah mengungkung negeri muslim hanya peduli urusan dalam negerinya. Mengirimkan pasukan militer sama saja dengan mencampuri urusan dalam negera lain.
Rasulullah pernah bersabda: "Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya)." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Dengan itu sudah selayaknya muslim begitu mencintai Alquds dan haram hukumnya mengakui keberadaan entitas Yahudi. Begitu pula mengambil solusi dua negara yang diusulkan PBB dan negara-negara Barat.