Mike mencoba menghampiri kamar sebelah Mega dan mengetok pintu kamarnya. Dengan segera gadis yang tadi berbicara padanya keluar dari kamarnya. Dengan cepat Mike menunduk malu, tidak berani memandanginya karena ia hanya memakai celana short berwarna hitam.
Menyadari situasi itu, gadis itu pun terlihat malu. Ia kembali masuk dan hanya mengeluarkan sedikit kepalanya - melongo.
"Ada apa mas?" Tanya gadis itu.
"Bo... Boleh tau Mega pergi kemana?" Mike bertanya gugup. Ia masih belum percaya sehingga mencoba bertanya kembali.
"Katanya dia pulang ke kampung. Ayahnya sakit jadi dia harus pulang," jawab gadis itu menerangkan.
Mike diam berpikir keras. Mega akan kembali atau tidak sama sekali ?
"Oh, baiklah. Terima kasih," kata Mike pada gadis itu. Ia menganggukan kepalanya tanda berterima kasih dan gadis itu dengan cepat menutup pintunya.
Mike beranjak dari kamar gadis itu. Langkahnya lemah. Dadanya berdegup kencang.
"Aku harus bagaimana? Handphonenya sekarang ada di tanganku. Bagaimana aku akan menghubunginya ?" Mike bertanya dalam hati.
Mike berjalan ke tempat parkir motornya tetapi ia tak bisa langsung pergi. Hujan masih lebat. Beruntung bahwa hari ini ia giliran shift malam. Jika tidak, ia akan terlambat atau ia akan menerjang badai kilat siang ini dan memaksakan diri untuk pulang.
Mike masih kebingungan. Lalu ia mengeluarkan handphone Mega dari kantong celananya. Dengan segera Mike memencet tombolnya tetapi tidak nyala. Handphonenya mati. Sial.