Mohon tunggu...
Musabbih Najil Hakim
Musabbih Najil Hakim Mohon Tunggu... Lainnya - sehat

maju terus pantang mundur

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sepasang Alas Kaki

6 Februari 2021   23:07 Diperbarui: 7 Februari 2021   05:34 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari berlalu pagi pun mulai muncul. Lupa akan peristiwa kemarin Neri pun berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk pergi kesekolah. Ada yang berbeda dari dirinya, ia memakai sepatu putih yang ditemukan dan diberikan seorang kakek kemarin. Sepatu itu seperti memberikan semangat lebih kepada Neri ia jadi sering mengacungkan tangannya untuk menjawab pertanyaan dari guru serta selalu mendapatkan nilai sempurna disetiap mata pelajaran.

Teman-temannya sekelasnya mungkin terheran-heran mengapa hari itu Neri berbeda seperti biasanya. Memang Neri adalah murid yang pintar namun ia sangat jarang sekali mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh guru. Bahkan teman dekatnya saja si Ardi heran mengapan sikap Neri tidak seperti biasanya.

Sekitar selama satu bulan Neri terus melakukan hal-hal yang tidak seperti biasanya namun karena hal-hal tersebut selalu dilakukan itu merubah kebiasaan aneh itu menjadi kebiasaan sehari-hari. Bahkan selama satu bulan itu Neri rutin mencuci sepatu putih itu setiap akhir pekan agar disaat ia memakainya kembali pada hari senin sepatu itu terlihat bersih dan putih.

Tepat diawal bulan pada hari senin dimana itu merupakan awal hari sekolah setelah libur akhir pekan Neri bersekolah seperti biasanya. Melakukan hal-hal baik selayaknya pelajar sekolah dasar kebetulan pada saat itu ia dipulangkan karena ada rapat para guru sehingga jam pelajaran menjadi terpotong.

Neri pun pulang saat pengumuman pulang diumumkan. Namun, ditengah perjalanan pulang tepat ditempat ia menemukan sepatu yang dipakenya saat ini ia bertemu dengan kakek yang dulu pernah bertemu dengannya dan menghilang begitu saja. Kakek itu menatap kembali sepatu yang dipake oleh Neri. Tatapannya sama percis seperti saat ia menatap sepatu itu sebulan yang lalu.

“ Argghhh cahaya apa ini?mengapa sepatu ini menjadi terang sekali bak matahari ditengah hari”

Neri pun tidak bisa melihat karena saking silaunya sepatu yang ia kenakan. Namun,setelah beberapa saat cahaya itu mulai redup dan saat ia melihat kakinya Neri terkejut karena ternyata sepatu yang ia kenakan menghilang dan berubah menjadi sandal jepit yang selalu ia gunakan kemana-mana. Selain itu juga seorang kakek itu pun ikut hilang bersamaan redupnya cahaya tadi. Untuk kedua kalinya ia bingung kembali akan hal yang terjadi pada dirinya. Pikirannya menjadi agak kacau karena kejadian itu dan juga karena sepatunya hilang entah kemana.

Keosokan harinya sesaat Neri akan pergi bersekolah ia terlihat kebingungan, mondar-mandir kesana kemari dengan tatapan yang melihat kesegala sudut ruangan dirumahnya.

“ Mencari apa Ri?”

“ Neri mencari sepatu putih Neri biasanya tersimpan dibawah tempat tidur namun sekarang tidak ada.“

“ Sepatu apa? Dari kemarin kamu menggunakan sandal kemanapun bahkan kesekolah pun kamu menggunakan sandal. Apakah kau tidak ingat sebulan yang lalu sepatumu rusak karena kau terjatuh.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun