Mohon tunggu...
Musaafiroh el Uluum
Musaafiroh el Uluum Mohon Tunggu... Penulis - Sang Pengembara dari Pesantren

Tak sekedar memandang awan berarak Juga bukan sekedar mereguk kopi hitam yang enak Tapi... Musaafiroh el-'Uluum

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sambungan...

11 Juni 2019   10:54 Diperbarui: 11 Juni 2019   11:00 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Insyaa Allah... lihat aja kesholehan dan kealimannya. Insyaa Allah beliau wali"

"Iye... bener-bener"

"Eh... ngomong-ngomong kamu tadi kan pasang cctv, terus gimana tuh udah beres apa belom?" Agaknya emosi Sholeh mulai susut dengan hilangnya elu-guanya.

"Tenang aja bang... beres..." Kata Sholah meyakinkan sambil mengacungkan kedua jempolnya.

"Beneran Shol?" Tanyanya tak percaya

"Iye... nggak percayaan banget sih..."

"Siip..". "Kamu mau tau nggak siapa pelakunya?". Gantian Sholeh yang mengacungkan jempol.

Rupanya Sholeh menemukan ide yang cemerlang untuk menemukan si pelaku.

                                                                                                               # # # #

Di Rumah...

            Keesokan harinya, Sholeh dan Sholah memutuskan mendatangi masjid guna mengambil cctv terakhir dan ccvt kedua untuk mengungkap pelaku pengeboman.. 'Kenapa hanya dua?'. Ya mungkin karena ledakan kemaran siang menyebabkan hancurnya cctv pertama yang ada di pintu masuk masjid. Setelah berhasil, mereka pun bergegas pulang ke rumah. Sholeh mengutak-atik benda hitam itu mencari suatu petumjuk. "Yapz..." Teriaknya saat menemukan sesuatu yang dicarinya. Kepingan mungil yang biasa disebut chip itu kini berada di tangannya. Langsung saja ia masukkan USB dan menancapkannya ke komputer. 'Zeep...Sreeep...' Kejadian ledakan bom itu menimbulkan kecacatan data pada chip itu, sehingga sebagian terlihat tak sempurna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun