Mohon tunggu...
Musyaffa M Sos
Musyaffa M Sos Mohon Tunggu... Dosen - When we should change, there is chance

We never die, couse always think and show writting....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ekspedisi Bantuan Sosial pada Suku Terasing di Jambi

5 Agustus 2018   22:49 Diperbarui: 7 Agustus 2018   15:07 1170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertemuan antara Pendamping Sosial dan Penerima Bantuan dari SAD//dokpri

Sambil menikmati hidangan yang ada, Amir Hamzah menceritakan tentang proses perburuan yang kerap ia kerjakan. Misal, mencari Rusa atau Kijang. Sayang sekali, saat itu, penulis tidak sempat ikut kegiatan berburu.

Juz Jambu Alas dan Energi Kalor

Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Ada hal menarik yang hingga saat ini penulis rasakan. Dalam Ekspedisi ini, penulis mendapati salah seorang kediaman warga pendatang. Pak Roni merupakan salah seorang warga yang mendiami wilayah tersebut sejak 2009. Namun, sejak dua tahun lalu, ia mulai berinisiatif menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Ia beli dengan harga tiga jutaan. Tetapi, sejak saat itu, ia tidak kesulitan memenuhi kebutuhan penerangan, terlebih ia gunakan untuk hal-hal praktis lainnya seperti membuatkan saya Juz 'Jambu Alas'.

Juz Jambu Alas
Juz Jambu Alas
Juz Jambu Alas adalah juz pertama kali saya nikmati seumur hidup. Rasanya yang sedikit masam tetapi bercampur manis ini menyegarkan penulis ditengah panasnya matahari.

Hal unik lainnya, ternyata Jambu Alas digunakan oleh komunitas adat terpencil seperti SAD guna mengatasi panas dalam. Bisa jadi hal itu dimungkinkan, karena rasa masam yang disinyalir terkandung vitamin C. Terlebih, Pak Roni ternyata menanam beberapa pokok tanaman Jambu Alas dengan kondisi yang tumbuh subur, dan berbuah lebat.

Jambu Alas
Jambu Alas
Keberimbangan potensi alam dengan energi alam terbarukan, telah mengilhami kita semua. Ditengah, naiknya tarif dasar listrik oleh PLN. Kondisi tersebut, tak mempengaruhi kehidupan Pak Roni beserta keluarganya. Setiap bulan ia tak sibuk memikirkan membayar tagihan, justru ia dapat berbagi dengan keluarga lainnya. Salah satu implikasinya, ia dapat menyuguhkan kepada penulis berupa Juz Jambu Alas, yang segar dan dingin.

Kondisi "Demografi"

Masyarakat di wilayah ini umumnya pendatang. Jumlah KK saat ini telah mencapai 1.500. Mereka berasal dari lintas suku dan agama. Ada yang berasal dari Jawa, Sunda, Batak, dan lainnya. Proses perkawinan bersilang justru terjadi. Bahkan, salah seorang KPM dari SAD, bernama Lija telah menikah dengan seorang pria bersuku bangsa Batak, Aries Hasibuan.

Adapula, mereka yang merantau dari Lampung, dengan suku bangsa Bali dan beragama Hindu. Mereka yang umumnya berprofesi sebagai Petani atau Pekebun terlihat bersatu padu, dan hidup berdampingan satu sama lain dalam suasana penuh kerukunan dan perdamaian.

PT. REKI dan Masa Depan Mereka pada Sengketa Lahan

PT. Restorasi Ekosistem Indonesia (REKI) kerap berbenturan dengan Komunitas SAD di Pangkalan Ranjau. PT REKI mengklaim masih memiliki hak kelola lahan. Sementara, komunitas SAD pun mensinyalir masih memiliki hak kelola atas lahan tersebut. Benturan kerap terjadi. Hal ini dibuktikan dengan beragam aksi yang dilakukan oleh SAD kepada PT. REKI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun