Sambil menikmati hidangan yang ada, Amir Hamzah menceritakan tentang proses perburuan yang kerap ia kerjakan. Misal, mencari Rusa atau Kijang. Sayang sekali, saat itu, penulis tidak sempat ikut kegiatan berburu.
Juz Jambu Alas dan Energi Kalor
Hal unik lainnya, ternyata Jambu Alas digunakan oleh komunitas adat terpencil seperti SAD guna mengatasi panas dalam. Bisa jadi hal itu dimungkinkan, karena rasa masam yang disinyalir terkandung vitamin C. Terlebih, Pak Roni ternyata menanam beberapa pokok tanaman Jambu Alas dengan kondisi yang tumbuh subur, dan berbuah lebat.
Kondisi "Demografi"
Masyarakat di wilayah ini umumnya pendatang. Jumlah KK saat ini telah mencapai 1.500. Mereka berasal dari lintas suku dan agama. Ada yang berasal dari Jawa, Sunda, Batak, dan lainnya. Proses perkawinan bersilang justru terjadi. Bahkan, salah seorang KPM dari SAD, bernama Lija telah menikah dengan seorang pria bersuku bangsa Batak, Aries Hasibuan.
Adapula, mereka yang merantau dari Lampung, dengan suku bangsa Bali dan beragama Hindu. Mereka yang umumnya berprofesi sebagai Petani atau Pekebun terlihat bersatu padu, dan hidup berdampingan satu sama lain dalam suasana penuh kerukunan dan perdamaian.
PT. REKI dan Masa Depan Mereka pada Sengketa Lahan
PT. Restorasi Ekosistem Indonesia (REKI) kerap berbenturan dengan Komunitas SAD di Pangkalan Ranjau. PT REKI mengklaim masih memiliki hak kelola lahan. Sementara, komunitas SAD pun mensinyalir masih memiliki hak kelola atas lahan tersebut. Benturan kerap terjadi. Hal ini dibuktikan dengan beragam aksi yang dilakukan oleh SAD kepada PT. REKI.