Ada tiga istilah yang sebenarnya memiliki arti yang sangat berbeda yang kadang masih rancu digunakan orang, penilaian, pengukuran, dan evaluasi. Penilaian merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang peserta didik yang mencakup kegiatan tes maupun nontes, yang hasilnya ada yang berupa angka yang diolah menggunakan teknik pengukuran untuk memberikan skor kepada peserta didik, yang kemudian salah satu atau kombinasi dari kedua teknik tersebut dikombinasikan dengan pengalaman guru untuk menilai kemampuan peserta didik dengan menggunakan suatu proses yang disebut dengan istilah evaluasi (Kusaeri, 2014).
Perbedaan pemahaman dalam istilah-istilah yang berhubungan dengan penilaian tentu bisa menjadi sumber masalah. Sehingga, para guru selaku tenaga pendidik dalam proses pembelajaran harusnya memiliki pemahaman yang tepat mengenai ketiga istilah tersebut, agar tidak terjadi kerancuan di kemudian hari (Fadlilah, 2021).
Ada beberapa prinsip penilaian yang harus terpenuhi agar hasil dari kegiatan penilaian dapat menghasilkan manfaat yang optimal, yaitu dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan, berorientasi pada tujuan, bersifat objektif dan terbuka, serta mempertimbangkan aspek kebermaknaan. Beberapa prinsip yang disebutkan di atas tentu harus dapat dipegang sebagai arahan agar pelaksanaan penilaian benar-benar dapat menghasilkan hasil penilaian sesuai yang dibutuhkan (Hermino, 2013).
Menurut Asrul, & Rosinta (2014) ada beberapa hal yang menjadi tujuan dan fungsi dari dilakukannya suatu penilaian, yaitu: pertama, berfungsi sebagai kegiatan seleksi untuk memilih peserta didik yang dapat diterima di sekolah tertentu, peserta didik yang pantas naik kelas, dan peserta didik yang berhak untuk meninggalkan sekolah menuju jenjang pendidikan selanjutnya. Kedua, penilaian berfungsi sebagai alat diagnostik untuk mengetahui kelebihan atau kelemahan peserta didik dan penyebabnya untuk memudahkan dalam mencari solusinya. Ketiga, penilaian berfungsi sebagai penempatan untuk melihat perbedaan kemampuan masing-masing peserta didik untuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana peserta didik harus ditempatkan. Keempat, penilaian berfungsi sebagai alat ukur keberhasilan suatu program pembelajaran yang diterapkan, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kurikulum, guru, strategi atau metode pembelajaran, media pembelajaran, sarana dan sistem administrasi.
2. Hasil Observasi dan Wawancara
a. Permasalahan dalam implementasi asesmen
1) Tipe asesmen yang digunakan
Di TK Yayasan Amalan, asesmen yang diterapkan sebagian besar bersifat catatan anekdot dan hasil karya anak. Meskipun ini memberikan gambaran tentang perkembangan anak, pendekatan ini belum sepenuhnya komprehensif untuk menilai semua aspek perkembangan anak.
2) Asesmen hasil karya yang belum di terapkan sesuai ketentuan
Di TK Yayasan Amalan ini sudah menerapkan assesmen hasil kaya, tetapi kekurangannya disini adalah guru hanya melampirkan catatan kecil tanpa mencamtumkan hasil karya anak.
3) Menyeimbangkan pembelajaran di asesmen