Selain alamnya yang asyik, ternyata ada tayangan yang viral. Dan tak terduga menjadi sarana promosi gratis bagi wisata Timang ini.
Tadi sebelum sampai di Timang, kami juga mendengar kisah goa Jomblang yang kelam dan seram, bikin bergidik.
Di sepanjang perjalanan dari Jomblang ke Timang, driver menceritakan tanpa diminta. Â
Setelah makan siang tradisional di pendapa. Dengan lauk sayur lodeh, kering tempe, perkedel dan seplastik kerupuk udang yang cukup yummy dan mengenyangkan, kami berangkat ke Pantai Timang.
Di tengah geronjalan jalan basirkil, driver bertanya, apakah kami tahu cerita seram yang pernah terjadi di goa jomblang.
Kami berempat belum pernah mendengarnya.
Driverpun antusias bercerita.
Dulunya goa Jomblang dan luweng grubug itu pernah menjadi lokasi eksekusi yang cukup besar. Semacam killing fields.
Konon killing fields besar pernah terjadi 3 kali di tempat itu.
Pertama, jaman penjajahan, entah era Belanda atau Jepang. Kedua, peristiwa G 30 S. Dan ketiga, tahun 80 an, kala pembersihan preman dilakukan oleh Petrus ( Penembak Misterius ).
Konon pula, eksekusi dari tiga era itu dilakukan dengan cara yang mirip. Yakni menjejer puluhan victim di bibir tebing atas Luweng Grubug. Para victim itu semua ditutup matanya, dan diikat satu sama lain. Kemudian ditembak dan dilempar masuk ke Luweng Grubug.
Jasad  - jasad tak bernyawa itu jatuh, melayang - layang ke dasar kali Suci di bawah sana.