Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lukisan Sang Adipati

24 Desember 2021   22:46 Diperbarui: 24 Maret 2022   08:45 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu kecil, Adipati si bontot ini bertubuh kurus, ringkih dan sakit - sakitan. Kakak - kakaknya sering memperlakukannya sebagai mainan. Beranggapan adiknya kurus dan sakit - sakitan karena malas. Tak banyak beraktivitas. Adipati digoda, diejek, ditakut - takuti, dirisak. Bahkan terkadang wadagnya disakiti.

Dengan segala perlakuan buruk itu, Adipati kecil tidak menjadi kuat, namun malah semakin ringkih. Hatinya rentan dan menjadi gampang ketakutan. Takut kehilangan status sebagai adik yang baik, takut kepada hantu, takut pada makhluk gaib dan takut kepada hal - hal yang mustahil terjadi. Namun ditengah berbagai rasa takut itu, Adipati kecil tetaplah anak yang sangat cerdas dan memiliki kemauan tinggi untuk belajar dan berkembang.

Nasib baik berpihak padanya. Berkat kecerdasan dan kemampuannya menjadi pendengar yang baik, di usia remaja nasib mempertemukan Adipati dengan seorang guru pengembara bijak yang melihat segala bakat dan kelebihannya yang terpendam. Adipati seolah tersihir pesona dengan tatapan mata dalam dan lembut Guru. Tanpa meminta ijin orang tuanya Adipati meninggalkan desanya, ngenger mengikuti sang Guru mengembara. 

Dalam pengembaraan ini sang Guru berhasil membimbing dan meyakinkan Adipati pencemas ini, kalau dirinya sejatinya memiliki bakat dan kemampuan - kemampuan istimewa.

Waktu berlalu. Berkat ajaran kanuragan, kearifan dan pemupukan rasa percaya diri dari sang Guru, perlahan Adipati berkembang. Dari seorang yang sebelumnya ringkih dan penakut bertransformasi menjadi pribadi yang kuat dan mumpuni.

Adipati memiliki motivasi kuat, ingin membuktikan kalau dirinya sejatinya tidak kalah dengan kakak - kakaknya yang suka mengecilkannya.

Atas rekomendasi gurunya, Adipati remaja diterima menjadi prajurit di Kasultanan. Bakat kaprawiran dan kecerdasannya membawa dirinya menjadi bagian dari kelompok prajurit Elit Kraton. Pasukan tempur andalan dalam segala situasi kericuhan.

Dalam masa penggemblengan olah keprajuritan, Adipati membayangkan dirinya sebagai garda depan, memimpin peperangan menumpas pemberontakan. Bertempur, naik kuda perang congklang putih membawa tombak panjang yang ujungnya runcing landep bermata tajam. Menyandang jubah perang panjang berkibar, dengan segenap kemampuan dan tekad Adipati membayangkan dirinya menghalau para durjana dan pemberontak.

Usai masa pelatihan, kesempatan bertempur itu akhirnya tiba menjadi kenyataan. Berkali - kali Adipati mendapat penugasan, menjadi ujung tombak menumpas huru - hara. Adipati tersohor sebagai jago perang sakti, cerdas dan pemberani. Selalu berhasil menuntaskan tugas memadamkan dan menumpas pembangkangan.

Sultan terkesan dan sangat berkenan dengan prajurit muda itu. Akhirnya Adipati, prajurit yang sebelumnya hanya anak laki - laki kurus ringkih itu mendapat tanggung jawab dan anugerah. Diangkat menjadi salah satu Adipati yang memiliki wilayah kekuasaan luas, berkat serangkaian keberhasilan dan keperkasaannya.

      **********
Dengan bekal pemahaman perjalanan hidup sang Adipati, juru gambar ke tiga akhirnya menyelesaikan lukisan pesanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun