Menyusuri Boulevar menuju dermaga. Tiba tiba terdengar suara suara familier di telinga.
Di promenade, bu Prof salah satu peserta pelancongan Nusantara bersama beberapa ibu yang lain menenteng bawaan tas merah putih menggelembung penuh cendera mata. Sedang bercanda dengan beberapa pemuda.
Bu Prof yang sering menyegarkan suasana dengan celetukan dan banyolan banyolan lucu, tengah ngobrol dengan para pemuda itu dengan logat dan dialek Suroboyoan.
Rupanya pemuda pemuda itu adalah Crew Kapal Carnival Legend. Salah satu Cruise yang sedang bersandar di Skagway.
Dunia memang sudah begitu terbuka. Tenaga terampil Indonesia bisa bekerja dimana saja. Termasuk di Kapal yang berlayar menyusuri ujung dunia ini.
Persaingan global, termasuk Talent War tengah berlangsung di seluruh bidang dan penjuru dunia. Orang bebas boleh bekerja di negara manapun. Tentu persaingan ini menjadi perhatian serius bagi para muda Indonesia. Untuk survival di dunia yang semakin tanpa batas, borderless.
Mendekati reriungan itu, semakin terdengar asyik dialog dialognya. Seolah nonton Ludrukan Madura Surabaya di bumi Alaska.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H