Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kanada dan Alaska di Musim Gugur, Catatan Perjalanan 23

10 November 2019   19:22 Diperbarui: 10 November 2019   19:44 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota ini dikuasai dan dikendalikan Soapy Smith. Kepala, komandan para penipu dan bandit. Bersama gangnya, dengan bebas menjalankan praktik Premanisme tanpa seorangpun berani menentang. Kesewenang wenangan dan penjarahan berlangsung.

Pemerintah pusat Amerika tengah masih sibuk dengan urusan konsolidasi perang saudara. Kebobrokan di Skagway Alaska luput dari perhatian.

Frank Reid adalah lelaki Indian paruh baya, warga setempat. Merasa prihatin dengan premanisme yang dijalankan gerombolan Soapy. Namun bandit beserta kelompoknya ini terlalu kuat untuk di lawan. Reid mencari cara melumpuhkan sang Kepala. Untuk menghancurkan sebuah barisan, harus dengan cara membujuk atau membunuh pimpinannya.

Kesempatan itu tiba. Ketika pertengahan tahun 1898, seorang penambang muda membawa bongkahan emas cukup berharga akan diperas Soapy di jalanan umum.

Reid tiba ditempat itu untuk mencegah pemerasan. Terjadi pertengkaran. Reid menantang Soapy untuk duel adu tembak, Gun Fight ala Cowboy. Satu lawan satu.

Rupanya Soapy tak mau dibilang pengecut. Tantangan Reid duel di depan umum diterima.

Terjadilah Gun Fight jalanan. Keduanya tertembak. Soapy tewas hari itu juga. Sedangkan Reid meninggal dunia setelah dirawat selama dua belas hari.

Skagway bebas dari premanisme. Gang Soapy kocar kacir, punah.

Frank Reid sang pemberani dikenang sebagai Pahlawan Skagway hingga kini. Keberanian Reid yang berisiko mengikis kekacauan di Skagway.

Awak menduga patung besar Indian di depan toko itu adalah patung Frank Reid. Awak action, berdiri berjejer selfie dengan patung itu.

Sore menjelang. Hujan rintik telah reda. Saatnya kembali ke Kapal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun