Mohon tunggu...
mulyanto
mulyanto Mohon Tunggu... Administrasi - belajar sepanjang hayat

Saya anak petani dan saya bangga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[cerpen] Istrinya Suamiku? Oh, No!

18 Maret 2019   12:28 Diperbarui: 18 Maret 2019   12:34 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: beautynesia-dot-id

 Tapi siapa tahu Mas Diddy tergelincir. Manusiawi bukan?

 Malamnya aku kabarkan kejadian siang tadi ke Mas Diddy. Dia malah mesem.

 Lalu memelukku dengan desiran aliran getaran dadanya yang dahsyat. Dengan erat.

 "Kalau kamu tidak merasa bahagia aku akan menembak kepalaku sendiri, Sayang." Katanya. "Hidupku hanya untuk bahagiamu, bidadariku! Mending kamu jaga diri, jaga janin yang Allah titipkan di rahimmu ini. Jauhi masalah sekecil apapun."

 Mas Diddy memelukku bagai membopong tubuh mungil anak Palestina yang tertembak di dengkulnya dan sekarat. Anak berlumur darah yang sudah di ujung ajal. Ia sangat menyayangiku. Sangat. Kutahu itu.

 Duh bahagianya hidup ini.

 "Besok dia (perempuan alis tebal) nggak mungkin datang," kata Mas Diddy. "Ini penipuan, Sayang. Yakinlah!"

 Aku mengangguk dan membenamkan wajahku lagi di dadanya.

 Benar. Esoknya nggak ada tamu lagi. Nggak ada perempuan bibir mungil itu. 

 Penipu. Entahlah!

 ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun