Anak-anakku boleh dibawa kata Irwan bila aku mau meninggalkan Mas Diddy. Irwan menunjukkan perangai mulia pada anak-anakku. Meski belum pernah kuperkenalkan langsung anak-anakku ke Irwan.
Mas Diddy makin sering meeting dan sibuk di kantornya. Makin sering pulang larut. Kadang pukul 12 baru sampai rumah. Kadang pagi baru sampai rumah. Tapi dia sangat sayang pada kami.
"Bunda minta apa?" Selalu Mas Diddy bertanya begitu bila mendapati aku agak manyun.
"Aku minta bulan madu sama Mas," kubilang. Dan kami segera beribadah pada malam harinya. Saat anak-anak dan pembantu bobo. Kami beribadah terindah.
Perasaan manusia kadang selalu aneh. Kadang di otak muncul pikiran begini: Tuhan, aku mau Mas Diddy dan Irwan ya. Keduanya, Tuhan!
Sinting!
Dua tahun kami menjalin dua hubungan. Satu halal satunya nggak paham juga. Semua rapi. Irwan juga sangat piawai menyayangiku. Melayaniku.
Aku nggak mau cerai. Aku juga nggak ingin pisah dari Irwan. Tapi. Allah ingin kiamat.
2018. 14 Februari. Yang katanya hari valentine. Hari sayang-sayangan. Itu hari kiamat.
Iya kiamat.
Aku diciduk polisi. Waktu sama Irwan di sebuah hotel di tengah kota. Laknat....laknat...