Mohon tunggu...
Mula Efendi Gultom
Mula Efendi Gultom Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Humanis, Loyalis dan Profesional

Lahir di Pancurbatu Deliserdang

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Corona Proses Pemurnian II menuju Bumi Fase III

18 April 2020   10:23 Diperbarui: 19 April 2020   00:54 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.youtube.com/watch?v=dncbRcjKXyc

Pasca air bah melanda bumi yaitu Bumi Fase II tidak ada lagi manusia raksasa, dengan air bah itu pula malaikat yang turun kebumi yang dianggap sudah melampaui batas tersebut diikat (Yudas 1:6) “Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar”. Dengan demikian hanya malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan saja yang terbelenggu abadi dalam dunia kekelaman.

Pada bumi Fase II ini malaikat yang turun kebumi tidak dapat menggunakan tubuh fisik, namun hanya dapat menghantui, menipu atau menjerumuskan dan membisikkan jalan-jalan licik dan jahat. Manusia pada fase ini memiliki ukuran tubuh manusia normal pada umumnya. Namun konspirasi politiknya ternyata lebih raksasa dari manusia fase pertama.

Manusia dirasuki dengan kekuatan-kekuatan yang dapat menundukkan orang lain, bahkan orang banyak. Hingga kebenaran terkalahkan oleh kekuatan duniawi yaitu kekuatan para malaikat yang turun kebumi yang menjadi sekutunya. Mereka dapat menyembuhkan yang sakit, membangkitkan yang lumpuh, yang buta dapat melihat, yang tuli dapat mendengar dan keajaiban lainnya.

Akhirnya kita masuk pada zaman edan, yang benar disalahkan dan yang salah dibenarkan. Tergantung pesanan yang punya hajat dan tergantung bayarannya, tunai atau dibayar keturunannya karena sebenarnya semua kekuatan itu tidak ada yang gratistis.

Ramalan Jaya Baya

Pada fase ini Jaya baya berkata “ ini fase zaman Kala Bendu dimana orang mulia malah terpenjara, orang yang lurus terbelenggu, orang yang baik disingkirkan dan orang jahat justru mendapat kedudukan. Inilah wolak-walik zaman atau zaman kekacauan.

Ketika zaman Kala Bendu berada pada puncaknya maka tibalah memasuki pada fase berikutnya yaitu zaman Kala Suba atau zaman kebangkitan dimana hidup sesuai aturan Tuhan. Namun sebelumnya akan melalui proses pemurnian lebih dahulu, baik melalui bencana alam (Air Bah zaman Nuh), perang besar dan lain sebagainya.

Mari kita lihat apakah pandemi virus covid-19 merupakan bagian dari skenario proses pemurnian atau bencana alam biasa.

Ramalan Judah Ben Samuel

Mengatakan : “Bilamana kaum Ottoman menguasai Yerusalem, mereka akan memerintah di Yerusalem selama delapan Yobel (8 Yobel). Setelah itu Yerusalem akan kembali menjadi “wilayah tak bertuan” selama satu Yobel (Yobel ke-9), lalu pada Yobel berikutnya (Yobel ke-10), Yerusalem akan kembali dimiliki oleh bangsa Yahudi dan ini akan menunjukkan awal  zaman yang menunjukkan zaman Mesianik.”

http://www.posttribraptureforum.com/KRIEGER_CHARTS.pdf
http://www.posttribraptureforum.com/KRIEGER_CHARTS.pdf
Rabbi Judah Ben Samuel meramalkan dengan tepat pendudukan Jerusalem selama 10 Yobel dan merujuk Yobel ke 10 sebagai akhir jaman, tak dapat menembus zaman setelah 2017 namun hanya menyebutkan The Day of the Lord, yang artinya manusia hidup dalam aturan Tuhan. Sama seperti yang disampaikan Jaya Baya bahwa jaman sedang menuju Kala Suba yaitu hidup sesuai aturan Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun