Fakta lain, rakyat pun seakan dibuat muak dan jenuh akan hal-hal yang berbau politik pencitraan. Gerak-gerik seperti pahlawan kesiangan..
Pokok eh rakyat butuh bukti kerjanya bukan narasi yang hanya pandai beretorika, tapi kerja pada nihil.
Pada akhirnya di pemilu nanti, pemilih pun bisa objektif menilai dan menyimpulkan secara jernih, Â nih calon pada juara narasi ketimbang juara prestasi.
Mengutip peribahasa lama yang sungguh bisa bermakna lain 'sekali merengkuh bukan dua pulau yang terlampaui. Tapi dua tiga kejatuhan bisa saja didepan mata, terjadi bukan.
Nah peribahasa mungkin saja tepat, sepandai-pandainy Tupai melompat, akhirnya jatuh jua. Atau ada udang dibalik batu...
Seperti hangatnya pemberitaan Mendag baru Zulkifli Hasan yang menuai kontrakdiktif. Berkonotasi miring seputar dari 'minyakita' tak pelak dapat teguran pak Presiden. Dan tanggapan negatif.
MENTERI Belum saatnya loh boleh untuk berkampanye, kerja saja yang benar. Entar rakyat akan menilainya!
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H