Serta suami bisa membantu dan menunaikan permasalahan banyak orang karena banyak keluarga yang terbantu. Maka, kemauan poligami harus berlandaskan ilmu dan hikmah yang luas, barulah sunnah yang satu ini akan nampak indah.
2. Poligami sukses vs Gagal
Jika kita perhatikan kejadian orang yang telah berpoligami di sekitar kita, maka selalu ada yang sukses dan tidak sedikit yang gagal. Sukses dalam artian yang sebenarnya bukan sekedar bisa menikah saja dengan istri kedua, ketiga dan seterusnya.Â
Banyak yang bisa menghasilkan banyak hafidz Al-Qur'an dari putra-putri para istri sholehah itu. Sesama istri semakin kuat hubungan silaturahmi dan saling menopang dalam menjalankan ketaatan kepada Allah dan menolong suami dalam menjalankan amal agama. Setiap istri akan saling menutupi kekurangan dalam menopang kerja agama dari sang imam.
Namun pada sisi lainnya, banyak yang gagal dalam menjalankan poligami. Konflik antar istri, sehingga membuat suami tidak bisa fokus dalam beraktivitas.Â
Suami dianggap 'pengkhianat cinta' oleh istri pertama dan tidak bisa menunaikan hak yang seharusnya diberikan kepada istri kedua dan istri-istri lainnya. Jangankan bisa berlaku baik pada orang tua dan semua mertua, keluarga inti saja tidak bisa tertunaikan secara sempurna.
3. Pentingnya Ilmu Poligami
Ada beberapa hal yang perlu diketahui atau diilmui sebelum melangkah ke jenjang poligami bagi sang suami.
*Tauhid untuk Istri
Sebelum sang suami memutuskan untuk membangun rumah tangga poligami perlu memperhatikan dan menguatkan kewajiban suami kepada istrinya. Kewajiban yang paling utama adalah membentuk keimanan istri yang membaja.
Sehebat apapun kemauan dari suami untuk berpoligami, jika tidak tertulis di Lauhil Mahfudz dalam kitab takdir-Nya, maka kemauan itu tidak akan terlaksana. Sebaliknya, sehebat apapun keengganan suami atau istri untuk tidak berpoligami, jika ketetapan Allah adalah poligami yang terjadi tetap apa yang Allah kehendaki.