Mohon tunggu...
Muis Sunarya
Muis Sunarya Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis tentang filsafat, agama, dan budaya

filsafat, agama, dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Epitaf untuk Jalaluddin Rakhmat, Cendekiawan Muslim Itu Telah Berpulang

15 Februari 2021   23:29 Diperbarui: 16 Februari 2021   23:01 3563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Kang Jalal, bahwa komunikasi dan hubungan antar pribadi dilihat sebagai proses pemerimaan stimulus oleh alat-alat indra, proses internal yang mengantarkan stimulus dan respons, proses prediksi respons, dan proses peneguhan respons. (Psikologi Komunikasi, 1991, h. 8).

Makanya, pendekatan persuasi itu sangat penting dalam proses komunikasi. "Proses persuasi itu sendiri sebagai proses memengaruhi dan mengendalikan tingkah laku orang lain melalui pendekatan psikologi," tegasnya. (Psikologi Komunikasi, 1991, h. 6)

Selain buku Psikologi Komunikasi, ia juga banyak menulis buku tentang Islam yang moderat, menghargai pluralisme dan toleransi, dan Islam dalam paradigma esoterik atau tasawuf. 

Kang Jalal itu memang hebat, di samping, memiliki keunggulan dalam bahasa (komunikasi) lisan, juga keunggulan dalam bahasa (komunikasi) tulisan. Keunggulan lisannya setara dan setala, setali tiga uang dengan keunggulan tulisannya.

Saya ingat, bahwa yang menjadi ciri khas Kang Jalal, baik dalam bahasa (komunikasi) lisan maupun tulisan, adalah ia selalu menggunakan kata "Anda" untuk membahasakan lawan bicara atau pembacanya.  Ia pernah bilang, itu ia lakukan agar lebih dekat dan komunikatif dengan lawan bicara atau pembaca.

Sebut saja buku-buku yang ia tulis, misalnya, Psikologi Agama, Islam Aktual, Islam Alternatif, Islam dan Pluralisme, Renungan-renungan Sufistik: Menyingkap Tabir Kegaiban, Meraih Cinta Ilahi: Belajar Menjadi Kekasih Allah, dan banyak lagi. 

Buku Meraih Cinta Ilahi: Belajar Menjadi Kekasih Allah, salah satu buku Jalaluddin Rakhmat/Dokumentasi pribadi
Buku Meraih Cinta Ilahi: Belajar Menjadi Kekasih Allah, salah satu buku Jalaluddin Rakhmat/Dokumentasi pribadi
Lewat jalan tasawuf inilah, syahdan, ia tertarik untuk mendalami paham dan pemikiran Syiah. Akhirnya, ia pun terkenal sebagai tokoh pemikir Syiah di Indonesia. 

Ia mendirikan ormas Islam bernama IJABI (Ikatan Jemaah Ahlul Bait Indonesia). Karena  concern (minatnya) terhadap paham dan pemikiran tentang Syiah inilah, terutama bagi yang belum memahami secara baik dan bijak tentang paham dan pemikiran Syiah, Kang Jalal menjadi tokoh Islam yang kontroversial dan sering mendapatkan pengafiran dan perisakan dari kelompok takfiri.

Namun, Kang Jalal tetap bersikap lapang dada, penuh rendah hati, tetap bersahaja, santun, dan selalu tersenyum dalam meresponsnya. Ia tidak terlalu menggubrisnya. 

Hanya saja, ia ingin tidak ada lagi terjadi fenomena diskriminasi dan kriminalisasi terhadap kelompok minoritas dari latar belakang apa pun secara SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan) di Indonesia.

Itulah antara lain latar belakang pemikirannya, kenapa Kang Jalal menapaki langkah dan memilih berkiprah terjun di ranah politik praktis, bergabung dengan PDIP, dan menjadi anggota legislatif (DPR RI) pada komisi VIII.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun