Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal Nurhadi
Muhammad Iqbal Nurhadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tampil sederhana apa adanya, suka bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sikap Imam Al-Ghazali Terhadap Perang Salib dalam Pandangan Para Ahli Sejarah

16 Juni 2023   11:12 Diperbarui: 16 Juni 2023   11:33 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Analisa Dr. Umar Faruq

Adapun Dr. Umar Faruq dalam bukunya Abu Hamid Al Ghazali wa At Tashawwuf menyatakan : Sebelumnya, kaum Sufi berkeyakinan bahwa Perang Salib merupakan hukuman bagi umat Islam atas dosa-dosa dan kesalahan yang telah mereka lakukan. Bisa jadi Imam Al Ghazali memiliki keyakinan yang sama seperti ini.

Prof. Ali Muhammad Ash Shallabi, pakar sejarah Islam membantah pernyataan Dr. Umar Faruq tersebut dengan menyatakan bahwa tidak bijak menggeneralisasikan bahwa Sufi tidak ikut serta dalam Jihad, bahkan sebagain besar mereka ikut akif dalam perjuangan melawan kaum Salib.  

Abdul Qadir Al Jazairi merupakan tokoh besar Sufi yang menjadi pemimpin perjuangan pertama melawan Prancis di Aljazair, begitu juga Ahmad Syarif As Sanusi dan Umar Al Mukhtar yang menjadi gerakan jihad di Libya merupakan tokoh Sufi. 

Di samping itu kaum Sufi juga berperan aktif pada masa sekarang melawan penajajahan Amerika di Irak. Permasalahan yang sebenarnya adalah bahwa kaum Sufi yang berjihad merupakan pengikut tasawuf Sunni yang berdiri di atas prinsip-prinsip keyakinan dan pemikiran ahlu sunnah seraya memperbanyak ibadah, berdzikir dan zuhud.  

Akan tetapi tasawuf yang menyimpang dan berdiri di atas penyembahan jenazah dan mensakralkan tokoh-tokoh, melaksanakan bid'ah, merupakan kaki tangan para penjajah.

 Analisa Yusuf Al Qardhawi

Prof. Yusuf Al Qardhawi dalam bukunya Al Ghazali baina wa naqidihi menyatakan : Bisa jadi sikap diam Imam Al Ghazali semacam ini karena sibuk melakukan reformasi secara intern terlebih dahulu dan bahwa kerusakan dalam negeri itulah yang mendorong terjadinya serangan dari pihak luar. Hal ini sebagaimana yang ditunjukan dalam permulaan surat Al Isra', dimana setiap kali bani Israil melakukan kerusakan di muka bumi, maka musuh-musuh mereka menguasai mereka. Setiap kali mereka baik, maka dikembalikanlah kekuasaan mereka sebelumnya. 

Visi dan misi terbesar Imam Al Ghazali adalah memperbaiki sikap dan perilaku individu, yang merupakan nukleus masyarakat. Perbaikan individu hanya dapat dilakukan dengan perbaikan hati dan pemikirannya. Dengan strategi ini, maka perbuatannya dan perilakunya akan menjadi baik dan aktivitas kehidupannya secara keseluruhan membaik. Inilah prinsip utama perubahan sosial. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah: "Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sutau kaum sehingga mereka merubah keadaan yanga ada pada diri mereka sendiri" (QS. Ar-Ra'd : 11), termasuk di dalamnya reformasi para pemimpin dengan memberikan nasihat dan pengarahan yang baik kepada mereka. Dan Allah Maha Mengetahui sikap diamnya Imam Al Ghazali. 

Analisa Dr. Majid Irsan Al Kilani

Dr. Majid Irsan Al Kilani dalam bukunya Al Imam Al Ghazali dan Hakadza Zhahara Jil Shalah Ad Din menyatakan : Mengenai masalah jihad, Imam Al Ghazali membahasnya dalam sebuah tema besar Al-Amr bi Al Ma'ruf Wa An-Nahy 'an Al Munkar. Imam Al Ghazali menganggap jihad merupakan salah satu bentuk amar makruf nahi mungkar. Sikap Imam Al Ghazali terhadap jihad memberikan dua pengertian penting. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun