Banyaknya kasus pernikahan dini di Indonesia yang berakibat buruk terhadap kehidupan, tentunya harus segera diatasi bagaimana agar masyarakat sadar bahwa pernikahan dini perlu diantisipasi. Terdapat banyak program penanganan pernikahan dini yang dapat diterapkan untuk mengurangi adanya resiko pernikahan dini dan mencegahnya. Berikut beberapa program pencegahan pernikahan dini:
1.Memberdayakan Anak dengan Informasi, Keterampilan, dan Jaringan Pendukung lainnya
Program ini difokuskan pada diri anak dengan mengikuti pelatihan, membangun keterampilan menciptakan lingkungan yang aman, dan mengembangkan jejaring dukungan yang baik. Program ini dilaksanakan agar anak memiliki pengetahuan yang baik mengenai diri mereka dan mereka mampu mengatasi kesulitan sosial dan ekonomi baik dalam jangka pendek mapun jangka panjang. Berikut beberapa program yang telah dilaksanakan sebelumnya:
a.Latihan keterampilan hidup tentang kesehatan, nutrisi, keuangan, komunikasi, negosiasi, pengambilan keputusan, dan tema yang terkait lainnya.
b.Pelatihan keterampilan vokasional supaya anak-anak yang beresiko mengalami pernikahan dini memilliki aktivitas yang berpenghasilan.
c.Pelatihan pengetahuan mengenai kesehatan seksual dan reproduksi.
d.Misi melalui penyebaran data dan intruksi tentang pernikahan anak, sekolah, hak, kesejahteraan seksual dan konsepsi menggunakan berbagai media yang berbeda.
e.Pembinaan dan persiapan kelompok pendamping untuk membantu penyebaran data dan mendukung para remaja perempuan yang terancam pernikahan dini.
2.Mendidik dan Menggerakkan Orang Tua dan Anggota Komunitas
Orang tua memiliki peran penting dalam mendidik anak, keterlibatan orang tua tentunya akan berpengaruh bagi kehidupan anaknya. Anggota komunitas ataupun organisasi juga berpengaruh terhadap kehidupannya. Program yang mencakup sistem ini yaitu:
a.Pertemuan tatap muka dengan wali murid untuk mendapat dukungan.