Saksi mata yang juga menjadi korban, Pepep, menceritakan pada saat itu kondisi jemaah itu bertabrakan. Jemaah yang hendak ke jamarat dan jemaah yang pulang dari jamarat.Â
"Kita berada di antara maktab-maktab yang terkunci. Karena di depan bentrok yang di belakang terus dorong. Saya kebetulan pas di bagian terdepan," tutur Pepep yang bisa melepaskan diri dengan tenaga-tenaga akhirnya.Â
Pepep mengaku dari 45 orang di dalam rombongannya, hanya tinggal 16 yang kembali ke Maktab 7. Sisanya dia tidak tahu entah ke mana, kemungkinan besar juga menjadi korban tragedi Mina 204.
(gah/tfq)
==
Artikel ke dua, selengkapnya dapat dibaca di tautan:
bagi yang malas membuka tautan ini artikel lengkapnya:
REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Jalan 204 bukan akses untuk jamaah Indonesia menuju lokasi melontar jumrah atau Jamarat di Mina, Arab Saudi. Namun, jamaah dari tiga kelompok terbang (kloter) justru melintas akses tersebut menuju ke Jamarat pada Kamis (24/9) pagi.
Ketua Kloter JKS 61 Aceng Sukandar mengatakan, seluruh jamaah dari kloternya berangkat pada pagi hari karena mengejar waktu utama atau afdol. Seluruh jamaah sudah mengikuti jalur sesuai peta yang diberikan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
Peta yang diberikan menunjukkan dua warna, yaitu jalur hijau untuk akses menuju Jamarat dan jalur merah untuk akses kembali ke tenda di Mina. Jalur hijau, yaitu melalui Jalan King Fahd.