4. Pembangunan Infrastruktur Besar-besaran
Di bawah kepemimpinan Deng Xiaoping, China fokus pada pembangunan infrastruktur, termasuk jalan raya, pelabuhan, bandara, dan fasilitas industri. Infrastruktur ini sangat penting untuk mendukung ekspansi ekonomi dan meningkatkan konektivitas antara kota-kota besar dan pedesaan.
Pembangunan Infrastruktur yang Konsisten dan Merata: Indonesia telah memulai langkah penting dengan program pembangunan infrastruktur seperti tol laut, jalan tol, dan pembangunan bandara. Namun, perlu diperluas ke sektor transportasi massal, konektivitas internet di pedesaan, dan infrastruktur pendukung industri seperti pelabuhan internasional dan kawasan industri terpadu.
Transportasi Berkelanjutan: Pengembangan transportasi publik yang ramah lingkungan di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung untuk mengurangi kemacetan dan polusi, yang akan meningkatkan produktivitas ekonomi.
5. Stabilitas Politik dan Hukum yang Mendukung Pertumbuhan Ekonomi
Deng Xiaoping tetap menjaga stabilitas politik China dengan mempertahankan kekuasaan Partai Komunis, tetapi ia sangat pragmatis dalam hal ekonomi. Ini menciptakan lingkungan yang stabil bagi investor dan pengusaha.
Menciptakan Kepastian Hukum: Indonesia perlu meningkatkan kepastian hukum dan memperkuat penegakan hukum dalam bisnis, seperti masalah hak kepemilikan tanah, perlindungan investor, serta pemberantasan korupsi yang lebih efektif. Ini akan meningkatkan kepercayaan investor asing dan lokal.
Reformasi Birokrasi: Reformasi birokrasi untuk mengurangi hambatan administrasi dan mempercepat proses perizinan dan regulasi yang lebih efisien, seperti yang telah dilakukan China dalam membuka investasinya kepada dunia.
6. Pembangunan Kota yang Direncanakan dengan Baik
Deng Xiaoping mendorong pembangunan kota baru seperti Shenzhen, yang merupakan salah satu zona ekonomi khusus pertama. Kota-kota ini dirancang sebagai pusat industri dan bisnis yang mengundang investasi dan talenta.
Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus: Mempercepat pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus yang terintegrasi dengan baik, terutama di wilayah luar Jawa, yang dirancang untuk menarik investasi dalam sektor-sektor strategis seperti manufaktur, pariwisata, dan logistik.