Transfer Teknologi: Mendorong lebih banyak kerja sama dengan perusahaan multinasional dalam hal transfer teknologi dan peningkatan kapasitas lokal, seperti bagaimana China mengundang investor asing untuk mentransfer teknologi canggih ke negaranya.
2. Reformasi Ekonomi: Pembukaan Pasar dan Dukungan bagi Sektor Swasta
Deng Xiaoping membuka ekonomi China bagi sektor swasta dan memperkenalkan mekanisme pasar, meskipun dalam kerangka kontrol negara yang kuat.
Untuk Indonesia:
Dukungan bagi UMKM dan Startups: Indonesia bisa memberikan dukungan lebih besar bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta startup lokal, dengan memperbaiki akses pembiayaan, menyediakan pelatihan, serta akses pasar yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Mendorong Investasi Asing: Indonesia bisa belajar dari kebijakan Zona Ekonomi Khusus (SEZ) China, di mana daerah-daerah tertentu diberi insentif pajak dan regulasi yang lebih longgar untuk menarik investasi asing. Dengan menarik investor asing dan teknologi dari luar, Indonesia dapat meningkatkan industri manufaktur dan teknologi tinggi.
Pengurangan Regulasi yang Menghambat Bisnis: Simplifikasi regulasi untuk memudahkan bisnis beroperasi, terutama di sektor yang strategis seperti teknologi, industri, dan energi terbarukan.
3. Kebijakan Pertanian yang Berorientasi Pasar
Deng Xiaoping memperkenalkan Sistem Tanggung Jawab Rumah Tangga yang memungkinkan petani China untuk menjual hasil panen mereka di pasar setelah memenuhi kuota yang ditetapkan pemerintah. Ini meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani serta mendorong sektor pertanian menjadi lebih efisien.
Reformasi Pertanian yang Berkelanjutan: Indonesia dapat mengadopsi kebijakan yang mendukung mekanisasi pertanian, penerapan teknologi modern, serta pelatihan bagi petani dalam penggunaan teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi hasil pertanian.
Peningkatan Infrastruktur Pertanian: Pembangunan irigasi yang lebih efisien, akses yang lebih mudah ke pupuk dan bibit unggul, serta pemasaran hasil pertanian yang lebih baik melalui digitalisasi akan membantu sektor pertanian Indonesia untuk lebih berdaya saing.
Pengembangan Industri Pengolahan: Mengembangkan industri pengolahan hasil pertanian sehingga Indonesia tidak hanya mengekspor bahan mentah, tetapi juga produk olahan yang bernilai tambah tinggi.