Mahasiswa, sebagai generasi yang sangat akrab dengan teknologi, memiliki akses mudah ke berbagai informasi kesehatan di media sosial. Edukasi kesehatan melalui media sosial dianggap lebih mudah dijangkau dan menarik dibandingkan metode tradisional. Informasi yang tersedia mencakup berbagai topik, mulai dari pencegahan penyakit, pengobatan, hingga gaya hidup sehat. Namun, efektivitas media sosial dalam menyampaikan informasi kesehatan yang akurat dan terpercaya masih menjadi pertanyaan yang memerlukan penelitian lebih lanjut.
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas menjadi salah satu tempat strategis untuk mengevaluasi penggunaan media sosial sebagai sarana edukasi kesehatan. Mahasiswa kedokteran, sebagai calon tenaga medis, tidak hanya menjadi konsumen informasi kesehatan tetapi juga berpotensi menjadi penyedia informasi di masa depan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui sejauh mana media sosial efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kesehatan mereka, serta faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat efektivitas media sosial dalam edukasi kesehatan di kalangan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, serta mengidentifikasi topik kesehatan yang paling diminati dan platform media sosial yang paling sering digunakan. Dengan demikian, diharapkan penelitian ini dapat memberikan rekomendasi strategis untuk memaksimalkan peran media sosial sebagai media edukasi kesehatan yang efektif di masa depan.
METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif untuk mengevaluasi efektivitas media sosial dalam edukasi kesehatan di kalangan mahasiswa aktif Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand). Objek penelitian adalah mahasiswa FK Unand yang merupakan pengguna aktif media sosial. Fokus penelitian terletak pada efektivitas platform seperti Instagram, YouTube, dan TikTok dalam menyampaikan informasi kesehatan.
Penelitian dilakukan di lingkungan FK Unand selama bulan November hingga. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa aktif FK Unand yang menggunakan media sosial untuk mencari informasi kesehatan. Sampel ditentukan dengan metode purposive sampling, melibatkan 70 responden yang memenuhi kriteria: pengguna aktif media sosial, mengikuti minimal satu akun edukasi kesehatan selama tiga bulan terakhir, dan bersedia menjadi responden.
Definisi Operasional Variabel:
- Efektivitas Media Sosial: Tingkat keberhasilan media sosial dalam menyampaikan informasi kesehatan, diukur dari persepsi responden terhadap informasi yang disajikan (sangat efektif, cukup efektif, kurang efektif).
- Informasi Kesehatan: Konten terkait penyakit, pengobatan, gaya hidup sehat, dan topik lain yang relevan.
- Platform Media Sosial: Media seperti Instagram, YouTube, dan TikTok yang digunakan oleh responden untuk mencari informasi kesehatan.
Teknik Pengumpulan Data:
Data dikumpulkan melalui kuesioner yang berisi pertanyaan tertutup mengenai efektivitas media sosial dan jenis informasi yang sering dicari. Selain itu, dilakukan studi pustaka untuk memperkuat landasan teori dan memperjelas konteks penelitian.
Bahan dan Alat:
Penelitian menggunakan kuesioner digital sebagai alat pengumpulan data, yang dikirimkan melalui platform daring. Data hasil survei diolah menggunakan perangkat lunak statistik untuk analisis deskriptif.