Ayah, kau mengapa begitu cepat meninggalkan diriku! Ayah tiada kesan atau pesan padaku! Aku harus bagaimana lagi. Ayah terima kasih banyak atas kenang-kenangan jasa-jasamu telah memperjuanganku semenjak kecil sampai saat ini.
Semoga aku bisa mencontohkan sifat Ayah! Ayah, aku tahu ini pertemuan terakhir denganmu. Suatu saat nanti aku bisa ketemu denganmu, Yah!
Selamat tinggal Ayah tercinta. Semoga Ayah tenang di alam surga dan diterima sisiNya. Aku harus bisa menjadi anak yang bermanfa’at dan sukses, biar arwah Ayah di sana bisa memilihat aku di sini.
Itulah cerita pendekku yang aku angkat dari kisah nyata, semenjak masa-masa kecil dengan Ayah tercinta. Pertemuan terakhir dengan ayah tercinta. Inilah kupersembahkan untuknya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H