Mohon tunggu...
muhammadwahyuadinugraha
muhammadwahyuadinugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas muhammadiyah surakarta

pembuat coffee

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengatasi perusakan lingkungan dengan prinsip-prinsip islam

10 Januari 2025   21:24 Diperbarui: 10 Januari 2025   21:24 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artinya: Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.

Berdasarkan penjelasan diatas, jelas bahwa prinsip "mizan" adalah perintah langsung dari Allah SWT yang tercantum dalam Al-Qur'an, bukan hanya teori. Keseimbangan ekosistem menunjukkan betapa pentingnya menjaga harmoni alam sebagai cara untuk mengabdi kepada Sang Pencipta. Prinsip ini sangat penting, dan penggunaan kata "al-mizan" dalam Al-Qur'an menunjukkan hal ini. Ini mengingatkan manusia akan kewajiban mereka untuk menjaga keseimbangan alam dengan cara yang bijaksana dan adil. Oleh karena itu, sebagai makhluk ekologis dan khalifah di Bumi, manusia diharapkan untuk terus berusaha menjaga keseimbangan ini, menghormati semua makhluk yang diciptakan oleh Allah, dan memastikan bahwa tindakan mereka tidak merusak atau mengganggu alam.

  • Prinsip Amanah

prinsip "amanah" atau tanggung jawab. Prinsip ini menekankan bahwa manusia memiliki kewajiban etika dan spiritual untuk menjaga lingkungan agar tetap sehat untuk generasi mendatang. Menurut keyakinan Islam, bumi dan segala sesuatu di dalamnya adalah titipan dari Allah SWT dan harus dirawat dengan sebaik-baiknya. Orangorang diharapkan sebagai khalifah di bumi untuk mengelola sumber daya alam dengan bijak, menghindari kerusakan, dan memastikan bahwa tindakan saat ini tidak berdampak negatif pada masa depan. Umat Islam menggunakan prinsip "amanah" ini sebagai landasan etis yang kuat untuk berpartisipasi aktif dalam upaya pelestarian lingkungan, mengingatkan setiap orang bahwa menjaga alam adalah bagian penting dari ketaatan kepada Sang Pencipta.

Menurut MS Ka'ban, manusia memikul tiga amanat dari Allah ketika berinteraksi dengan alam dan lingkungannya. Pertama, al-intif', di mana Allah meminta manusia untuk mendayagunakan dan memanfaatkan sepenuhnya sumber daya alam demi kebaikan dan keuntungan mereka. Kedua, al-i'tibr, manusia hendaknya selalu mempelajari rahasia ciptaan Allah dan mengambil pelajaran dari fenomena alam. Ketiga, al-ilh, manusia harus senantiasa menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan tersebut.

 Dengan memahami prinsip-prinsip ajaran Islam tentang khalifah, mizan, dan amanah, manusia diingatkan bahwa mereka adalah wakil Allah (khalifa) di bumi, dan harus menjaga keseimbangan dan bertanggung jawab atas pelestarian lingkungan. Dengan mengetahui amanah ini, umat Islam didorong untuk bertindak sesuai dengan petunjuk agama dalam menjaga alam dan memberikan warisan yang berkelanjutan untuk generasi mendatang.

Larangan Merusak dan Mewujudkan Kebaikan

  • Larangan Membuat Kerusakan Di Bumi

Allah SWT menekankan larangan untuk berbuat kerusakan di bumi dalam beberapa ayat Al-Qur'an, di antaranya dalam Surah Al-A'raf dan Surah Al-Baqarah.

Dalam Surah Al-A'raf ayat 56, Allah berfirman:


Artinya: "Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah diatur dengan baik."

Ayat ini menekankan bahwa manusia dilarang melakukan tindakan yang dapat merusak keseimbangan dan keharmonisan alam setelah Allah menciptakannya dengan sempurna. Perbuatan yang merusak mencakup segala bentuk pencemaran, penebangan liar, dan tindakan yang membahayakan lingkungan Dalam konteks ini, Allah juga mengingatkan agar manusia berdoa kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan, menunjukkan pentingnya hubungan spiritual dalam menjaga bumi.

Surah Al-Baqarah ayat 205 juga menyampaikan pesan serupa:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun