Mohon tunggu...
muhammadwahyuadinugraha
muhammadwahyuadinugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas muhammadiyah surakarta

pembuat coffee

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengatasi perusakan lingkungan dengan prinsip-prinsip islam

10 Januari 2025   21:24 Diperbarui: 10 Januari 2025   21:24 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Planet kita menghadapi berbagai macam hal masalah lingkungan yang diakibatkan oleh dampak manusia terhadap ekosistem. Kebanyakan dari mereka muncul dari eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan, yang menghasilkan degradasi yang mempengaruhi kemampuan lingkungan untuk beregenerasi. Khususnya, konsumsi manusia yang didasarkan pada perolehan produk dan jasa melebihi kapasitas regenerasi alami bumi, sehingga meningkatkan kerentanan ekosistem terhadap aktivitas manusia.

Perubahan iklim yang terutama disebabkan oleh emisi gas rumah kaca. Sehingga memerangkap panas di atmosfer menyebabkan pemanasan global. Fenomena ini tidak hanya mewakili peningkatan suhu rata-rata, tetapi juga peningkatan frekuensi fenomena seperti angin topan, kekeringan, banjir, dan gelombang panas. Di sisi lain, polusi atmosfer mempengaruhi kualitas udara yang kita hirup. Aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, penggundulan hutan dan penggunaan bahan kimia di pertambangan dan pertanian, berkontribusi signifikan terhadap emisi polutan seperti nitrogen oksida, karbon monoksida dan partikel tersuspensi. polusi ini tidak hanya menyebabkan jutaan kematian dini setiap tahunnya, namun juga berkontribusi terhadap perubahan iklim dan kerusakan ekosistem.

Dalam buku Fikih Ekologi mengidentifikasi bahwa penyebab utama dari kerusakan alam adalah perilaku manusia yang tidak bijaksana dalam mengelola alam. Agus Hermanto menyebutkan bahwa krisis ekologi bukan semata-mata masalah teknis atau ilmiah, tetapi juga merupakan masalah moral dan spiritual. Manusia, sebagai makhluk yang diberi amanah untuk menjadi khalifah di bumi, memiliki tanggung jawab besar terhadap keseimbangan alam.

Namun, dalam kenyataannya, perilaku manusia justru sering kali menjadi sumber kerusakan, baik itu melalui eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, penggundulan hutan, hingga polusi yang merusak ekosistem. Di dalam al quran banyak ayat yang menekankan pentingnya menjaga sumber daya alam dengan bijak. Dalam firman allah surah al baqarah ayat 11:

Artinya: Dan bila dikatakan kepada mereka: "Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan".

Ayat ini menggambarkan bahwa manusia adalah penyebab utama dari krisis ekologi, bukan hanya sebagai korban dari perubahan ikilm atau kerusakan alam. Oleh karena itu, masalah krisis ekologi ini menjadi tanggung jawab bersama untuk menyelesaikannya.

Islam Sebagai Agama Yang Berbasis Keseimbangan:

  • Konsep Khalifah Di Bumi

Pertama dan utama adalah konsep "khalifah," yang menggarisbawahi peran manusia sebagai pengganti Allah di bumi. Prinsip ini menuntut manusia untuk mengelola alam dengan penuh tanggung jawab, menjaga keseimbangan ekosistem, dan memastikan keberlanjutan sumber daya bagi generasi mendatang. Akhlak manusia terhadap lingkungan sangat penting dalam perannya sebagai khalifah fil ard. Mereka yang memahami dan menerapkan akhlak ini tidak melihat lingkungan sebagai sesuatu yang bisa dieksploitasi dengan mudah, tetapi sebagai sesama makhluk ciptaan Allah yang harus dihormati dan dijaga. Dengan sikap ini, manusia tidak hanya menjaga keseimbangan alam, tetapi juga memperkuat hubungan spiritual mereka dengan Sang Pencipta melalui tanggung jawab yang diberikan kepada mereka untuk merawat bumi.

  • Prinsip Mizan

Prinsip "mizan," yang berarti keseimbangan, juga memainkan peran penting dalam mengatur interaksi manusia dengan alam. Islam mengajarkan bahwa keseimbangan ekosistem adalah bagian dari ketentuan Allah SWT yang harus dijaga agar tidak terjadi kerusakan yang dapat mengganggu harmoni kehidupan. Keseimbangan dinamis yang disebutkan dalam al-Qur'an diungkapkan melalui penulisan kata al-mizan sebanyak empat kali secara berturut-turut Ini menunjukkan bahwa keseimbangan adalah prinsip yang sangat penting dan mendesak. Oleh karena itu, manusia sebagai makhluk ekologis diharapkan untuk menjaga keseimbangan tersebut. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an surat ar-Rahman ayat 7-9 berikut:

Artinya: Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan).

Artinya: Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun