Mohon tunggu...
Muhammad Tegar
Muhammad Tegar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Program Studi: Sarjana Sistem Informasi | Jurusan: Sistem Informasi | Fakultas: Ilmu Komputer | NIM: 41823010080 | Universitas Mercu Buana | Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram Pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

29 November 2024   06:39 Diperbarui: 29 November 2024   07:33 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Winasis menggambarkan pentingnya pengetahuan dan kebijaksanaan dalam kepemimpinan. Seorang pemimpin yang memiliki winasis akan selalu berusaha untuk terus belajar, mengembangkan diri, dan memperdalam pemahaman tentang dunia di sekitar mereka. Pengetahuan bukan hanya tentang ilmu pengetahuan dalam arti formal, tetapi juga mencakup kebijaksanaan dalam memahami nilai-nilai kehidupan, moralitas, dan hubungan antar sesama. Pemimpin yang memiliki winasis diharapkan mampu membuat keputusan yang rasional dan bijak, serta dapat memberikan arahan yang jelas dan bermanfaat bagi masyarakat atau kelompok yang dipimpinnya. Mereka selalu berusaha untuk mencari solusi yang terbaik dalam menghadapi tantangan yang ada.

Serat Tripama adalah karya sastra klasik yang mengandung banyak nilai moral dan kepahlawanan. Dalam teks ini, tiga ksatria utama dijadikan teladan yang menggambarkan sifat-sifat kepemimpinan yang luhur dan mulia. Masing-masing ksatria---Bambang Sumantri, Kumbakarna, dan Adipati Karna---memiliki karakteristik yang sangat relevan dalam membentuk pemimpin yang bijaksana dan berintegritas. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai ketiga ksatria tersebut dan nilai-nilai yang mereka wakili:

1. Bambang Sumantri / Patih Suwanda: Teladan dalam Kemauan Keras dan Loyalitas

Bambang Sumantri (Patih Suwanda) menonjol dengan kemauan keras, loyalitas, dan dedikasi tinggi sebagai pemimpin.

2. Kumbakarna: Melambangkan Cinta Tanah Air yang Tulus

Kumbakarna, meskipun berada di pihak musuh, melambangkan cinta tanah air yang tulus dan rela berkorban demi bangsa. Ia mengajarkan bahwa pemimpin harus menempatkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan, dengan komitmen terhadap kemajuan dan kesejahteraan tanah air.

3. Adipati Karna: Mengajarkan Kesetiaan dan Keteguhan dalam Menjalankan Tugas

Adipati Karna melambangkan kesetiaan dan keteguhan dalam menjalankan tugas. Meskipun menghadapi rintangan dan pengkhianatan, Karna tetap setia kepada sahabatnya, Duryodhana, dan berpegang pada prinsip hidupnya. Keteguhan hati Karna, meskipun menghadapi konflik batin, mengajarkan pemimpin masa kini untuk tetap setia pada tujuan mulia dan terus berjuang meskipun menghadapi tantangan.

Simbol Kepahlawanan dan Nilai-Nilai yang Dapat Diteladani

Ketiga ksatria ini, Bambang Sumantri, Kumbakarna, dan Adipati Karna, masing-masing mewakili nilai kepahlawanan yang sangat relevan untuk pemimpin masa kini, yaitu:

• Kemauan keras dan loyalitas 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun