Mohon tunggu...
Muhammad Subhan
Muhammad Subhan Mohon Tunggu... -

Muhammad Subhan, seorang jurnalis, penulis dan novelis. Editor beberapa buku. Tinggal di pinggiran Kota Padangpanjang. Bekerja di Rumah Puisi Taufiq Ismail. Nomor kontak: 0813 7444 2075. Akun facebook: rahimaintermedia@yahoo.com, email aan_mm@yahoo.com. Blog: www.rinaikabutsinggalang.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Regu Badak (30)

21 Desember 2011   06:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:57 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Darmawi keluar kamarnya dan melihat aku dengan senyumnya yang lebar. Dia dipapah ibunya. Anak itu duduk di depanku. Tapi wajahnya terlihat sangat pucat. Tak tampak cahaya hidup di sana. Bibirnya kering. Senyumnya pun terkesan dipaksakan. Iba aku memandang keadaannya.

“Kau jangan dekat aku, duduklah di sana. Sudah tiga hari aku belum mandi,” katanya. Aku tertawa. Dalam kondisi sakit pun dia masih bisa melucu.

“Bagaimana keadaan kau, Mawi? Sudah baikan kah?” tanyaku.

“Entahlah, rasanya semua badanku sakit. Tadi aku dengar kau mengetuk pintu, tapi tak dapat aku jawab. Bangkit pun aku susah. Untunglah datang ibu yang membawa kau masuk. Aku minta maaf,” ujarnya dengan tatapan mata kosong.

“Ah, tidak apa, kawan. Aku maklum keadaan kau. Sudah minum obat, kan?”

Dia mengangguk. Kemudian dia menoleh ke belakang. Memanggil ibunya dengan suara yang berat.

“Ada apa, Mawi?” tanya Ibunya yang tergopoh-gopoh datang.

“Tolong ambilkan buku gambarku, Mak.”

Ibu Darmawi masuk ke dalam kamar anak itu. Tak lama kemudian perempuan itu datang lagi sembari membawa sebuah buku gambar. Buku itu diserahkan kepada Darmawi.

Anak itu membalik-balik buku gambarnya sejenak. Di lembar tengah ia berhenti, ada sesuatu yang ingin dia perlihatkan kepadaku. Tiba-tiba dia merobek selembar kertas buku gambar itu, lalu memberikannya kepadaku.

“Ini buat kau, ambillah.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun