Aku salah tingkah. Aku tak ingin mengatakan kepada ibu bahwa aku sering diledek kawan-kawanku sebagai anak tukang kue. Aku takut ibu akan bersedih. Aku ingin melihat ibu gembira.
“Aku hanya tak ingin mengganggu ibu saja, kok. Ibu jangan berpikir tidak-tidak, ya? Aku baca buku di perpustakaan setiap jam istirahat,” jawabku.
Ibu diam. Wajahnya masih tampak murung. Aku juga diam. Kami terus berjalan melewati Rumah Sakit Cut Mutia yang besar. Di jalan kendaraan berlalu lalang. Tak lama kami sampai di rumah. (bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H