Dengan kata lain, disparitas ini justru memperburuk kondisi ekonomi secara keseluruhan, alih-alih mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata.
Selain itu, ketimpangan ini dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial. Ketika masyarakat merasa bahwa mereka tidak memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan kemajuan ekonomi, ketidakpuasan dapat timbul yang berpotensi memicu kerusuhan sosial dan konflik.
Oleh karena itu, penting untuk mengatasi disparitas ini bukan hanya untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi, melainkan untuk menjaga stabilitas sosial di negara ini.
Strategi mengatasi disparitas pusat dan daerah
Mengatasi disparitas antara pusat dan daerah dalam pembangunan ekonomi memerlukan langkah-langkah konkret dan kebijakan yang terintegrasi.
Oleh karena itu, beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi ketimpangan ini dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.
1. Peningkatan infrastruktur dan aksesibilitas
Salah satu penyebab utama disparitas pusat dan daerah adalah keterbatasan infrastruktur yang tidak memadai di daerah-daerah terpencil.
Tanpa infrastruktur yang memadai seperti jalan, jembatan, pelabuhan dan jaringan telekomunikasi, daerah-daerah tersebut tidak dapat berkembang dengan optimal.
Pemerintah perlu mempercepat pembangunan infrastruktur di luar Jawa, terutama di daerah-daerah yang memiliki potensi ekonomi yang tinggi seperti kawasan timur Indonesia.
Pembangunan infrastruktur juga harus memperhatikan konektivitas antarwilayah. Misalnya, pembangunan jalan antarprovinsi atau sistem transportasi yang lebih efisien akan memudahkan distribusi barang dan jasa, serta memperlancar akses masyarakat ke pasar.