Mohon tunggu...
Muhammad Rafly Setiawan
Muhammad Rafly Setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Manager Pemantauan Nasional Netfid Indonesia

Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang memiliki hobi travelling, menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Perspektif Habermasian dalam Membongkar Fenomena Korupsi di Indonesia

5 Januari 2025   06:19 Diperbarui: 6 Januari 2025   22:57 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Wikipedia, Jurgen Habermas

Partisipasi ini tidak hanya penting untuk mencegah terjadinya korupsi, melainkan untuk membangun konsensus sosial yang lebih adil dan rasional.

Habermas juga menekankan pentingnya pembentukan 'komunitas komunikatif' yang memungkinkan individu-individu untuk terlibat dalam percakapan yang berbasis pada argumen dan alasan, bukan pada kekuasaan atau dominasi.

Dalam konteks pemberantasan korupsi, ini berarti bahwa kita harus menciptakan ruang dimana masyarakat dapat berdiskusi secara bebas tentang isu-isu yang berkaitan dengan transparansi, akuntabilitas, dan kebijakan publik.

Diskursus yang terbuka ini akan memungkinkan publik untuk lebih memahami mekanisme pengambilan keputusan, serta memberi tekanan pada pemerintah dan lembaga negara untuk bertindak secara lebih akuntabel.

Reformasi ruang publik yang diusulkan oleh Habermas juga mencakup pemberdayaan media sebagai institusi yang tidak hanya berfungsi sebagai saluran informasi, melainkan sebagai tempat bagi warga untuk saling berkomunikasi dan berdebat.

Media harus berfungsi sebagai 'forum publik' yang memungkinkan munculnya berbagai suara dan pandangan, serta menghindari monopoli informasi yang hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu.

Dalam hal ini, media tidak hanya menjadi alat pemerintah atau kelompok elit, melainkan menjadi saluran bagi masyarakat untuk mengungkapkan kebenaran dan memperjuangkan kepentingan umum.

Menumbuhkan Diskursus Rasional dalam Pemberantasan Korupsi

Diskursus rasional dalam pemberantasan korupsi adalah langkah pertama yang perlu diambil untuk menciptakan perubahan yang signifikan.

Diskursus ini harus mencakup pemahaman bersama tentang dampak buruk korupsi terhadap pembangunan negara dan kesejahteraan rakyat.

Hal ini bisa dilakukan melalui pendidikan publik yang mengedepankan nilai-nilai transparansi, akuntabilitas, integritas, dan kemudian mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam mengawasi jalannya pemerintahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun