Ini menunjukkan bahwa globalisasi bukanlah sesuatu yang harus ditakuti, tetapi justru bisa menjadi kesempatan untuk menunjukkan kekayaan budaya nasional ke panggung dunia.
Peran Pemerintah dan Pendidikan dalam Mendorong Nasionalisme Digital
Upaya untuk mengintegrasikan rasa cinta tanah air dengan teknologi harus melibatkan semua elemen masyarakat, termasuk pemerintah dan lembaga pendidikan.
Pemerintah Indonesia, misalnya, bisa memainkan peran penting dalam menciptakan kebijakan yang mendorong penggunaan teknologi untuk tujuan pendidikan dan pembentukan karakter kebangsaan.
Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan literasi digital di kalangan pelajar dan mahasiswa yang tidak hanya mencakup keterampilan teknis, tetapi juga pemahaman tentang penggunaan teknologi yang bijak untuk mengedepankan nilai-nilai kebangsaan.
Pendidikan juga memegang peranan penting dalam membentuk karakter nasionalis. Dalam kurikulum pendidikan, perlu ada pendekatan yang lebih holistik yang menggabungkan pendidikan kewarganegaraan dengan teknologi.
Misalnya, penggunaan media sosial dan platform digital untuk mengajarkan sejarah Indonesia, peran pahlawan atau pentingnya keberagaman Indonesia dalam konteks global.
Dengan begitu, generasi muda tidak hanya terampil dalam teknologi, tetapi juga memiliki wawasan yang luas tentang pentingnya mempertahankan identitas nasional di tengah arus globalisasi.
Untuk itu, sebagai generasi muda yang melek digital, tentu memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk masa depan Indonesia.
Dalam konteks ini, hubbul wathon minal iman (cinta tanah air sebagai bagian dari iman) dapat dibangun dengan memanfaatkan teknologi secara positif.
Melalui media sosial dan platform digital, generasi muda dapat memperkenalkan budaya, sejarah, dan nilai-nilai kebangsaan Indonesia ke dunia, seraya memperkuat rasa cinta tanah air dalam diri mereka.