Mohon tunggu...
MUH RAFLI
MUH RAFLI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muslim Maros

Mahasiswa Universitas Muslim Maros yang merupakan peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Inbound Universitas Muhammadiyah Jakarta. Tulisan ini merupakan monitoring pengelolaan crisis untuk luaran mata kuliah issue and crisis management, konsentrasi public relation (PR), program studi Ilmu Komunikasi, FISIP, UMJ. Dosen pengampu : Tria Patrianti M.I.Kom

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Krisis PT. Wings Group

5 November 2022   00:36 Diperbarui: 9 November 2022   15:52 2101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendapat dari halodoc Etilen Oksida merupakan zat berbahaya dan sangat beracun. Paparan eilen oksida, meskipun sedikit, dapat meningkatkan risiko bahaya kesehatan seperti kanker dan masalah sistem saraf," tulis dr. Fadhli Rizal Makarim: 20 juli 2022.

Bahaya dari kandungan etilen oksida yang berlebihan tidak berdampak secara langsung tetapi akan berpengaruh kesehatan dalam jangka panjang dan dapat merusak organ tubuh.

Setelah Hong Kong dan Singapur Menarik produk mie sedaap, Malaysia dan Taiwan juga menemukan adanya kandungan etilen oksida diluar batas. Malaysia menarik dua varian mie sedaap yakni mie sedaap korean spicy Soup (Kadaluwarsa 17/3/2023), mie sedaap korean spicy chicken (kadaluarsa 21/5/2023). Taiwan menarik lima jenis produk mie sedaap tersebut, antara lain rasa Korean Spicy Soup, Kuah Rasa Baso Spesial, Ayam Bawang Telur, Korean Spicy Chicken, dan Soto.

Tanggapan Wings Group.

Namun, Wings Group Indonesia sebagai perusahaan yang membawahi mie sedaap membantah kandungan bahan residu zat pestisida itu dalam produknya. Head of Corporete Communications & CSR Wings Group Indonesia, Sheila Kansil memberi tanggapan atas ditariknya Mie Sedaap korean spicy chicken flavour di Hong Kong. 

Sheila menjelaskan bahwa Mie Sedap diproduksi sesuai dengan regulasi dari badan terkait untuk memenuhi standar keamanan pangan yang berlaku dan kami sedang melakukan investigasi lebih lanjut dengan otoritas dalam negeri maupun negara-negara yang bersangkutan," ujar Head of Corporate Communications & CSR Wings Group Indonesia Sheila Kansil melalui keterangan tertulis pada Rabu, 12 Oktober 2022.

Menurutnya, mie sedaap sudah mendapatkan izin dari BPOM RI dan Sertifikat Halal MUI, Juga telah memenuhi standar Wajib ekspor, termasuk kandugan, pengemasan, hingga pelebelan produk. Mie sedap pun telah memenuhi standar pangan, yakni Sertifikasi ISO 22000 mengenai standar Internasional Manajemen Keamanan Pangan, dan Sertifikasi ISO 9001 mengenai standar Internasional Sistem Manajemen Mutu.

Sheila memastikan, tidak ada kandungan EtO dalam Mie Sedaap. "Kami memastikan tidak ada penggunaan Etilen oksida (EtO) dan telah mengantongi persyaratan BPOM sehingga aman untuk dikonsumsi," terang Shelia, dalam keterangan tulis, rabu (28/9/2022).

Klarifikasi yang diberikan oleh CSR Wings Group Sheila Kansil hanya mengatakan "Mie Sedap diproduksi sesuai dengan regulasi dari badan terkait untuk memenuhi standar keamanan pangan yang berlaku" dan hanya menunjukkan sertifikasi-sertifikasi yang kurang menunjukkan bahwa produk mie sedap tidak mengandung dari pestisida etilen oksida.

Klarifikasi BPOM RI.

Sedangkan Berdasarkan penulusuran BPOM, produk Mie instan yang ditarik dari Hong Kong berbeda dengan produk bermerek sama (Mie Sedaap) yang beredar di Indonesia. Produk yang di Indonesia memenuhi persyaratan yang ada, tulis BPOM RI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun