HASIL DAN PEMBAHASAN
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menghadirkan perubahan signifikan dalam lanskap kampanye politik di Indonesia, khususnya menjelang Pemilu 2024. Dalam era generasi 4.0, media sosial telah menjadi instrumen vital dalam penyebaran informasi dan pembentukan opini publik. Sebagaimana diungkapkan oleh (Adi Sofyan & Arfian, 2023), media sosial terus berkembang dengan menyajikan konten-konten viral dan kekinian yang mengikuti tren serta kebutuhan lintas generasi, mulai dari generasi X, Y, hingga Z. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan metode Technique For Other Reference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS), TikTok menempati posisi pertama sebagai platform media sosial terbaik dengan nilai preferensi 1, diikuti oleh Facebook (1,2629), Instagram (1,2431), YouTube (1,2334), dan Twitter (0). Penelitian yang melibatkan 101 responden di wilayah Kota/Kabupaten Bekasi ini menggunakan berbagai parameter penilaian, termasuk jangkauan, kemudahan akses, aktualitas, penggunaan, kreativitas, informatif dan adaptif, transaksi, serta keamanan (Adi Sofyan & Arfian, 2023).
Dalam konteks kampanye politik, (Dania & Nisa, 2023) mengungkapkan bahwa media sosial telah menjadi sarana efektif bagi kandidat presiden dan tim kampanye untuk menyampaikan pesan politik kepada calon pemilih. Penggunaan konten visual, seperti gambar dan video, memiliki pengaruh kuat dalam menarik perhatian pengguna media sosial. Platform seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan YouTube menjadi fokus utama dalam strategi kampanye digital. Namun, tantangan dalam penggunaan media sosial untuk kampanye politik juga perlu diperhatikan. Penelitian menunjukkan bahwa penyebaran misinformasi atau hoaks dapat dengan mudah terjadi melalui media sosial, yang berpotensi mempengaruhi persepsi pemilih dan mengganggu proses demokrasi. Selain itu, fenomena filter bubble dan polarisasi opini di media sosial dapat membatasi akses pemilih terhadap beragam sudut pandang (Dania & Nisa, 2023).
(Lestari et al., 2024) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa TikTok sebagai platform media sosial baru telah menjadi alat kampanye politik yang efektif. Perspektif pengguna TikTok terhadap penggunaan media sosial sebagai alat kampanye Pemilu 2024 menunjukkan respon positif dan dianggap efektif. Platform ini memungkinkan partai politik dan aktor politik untuk membangun citra yang baik, berinteraksi dengan pemilih, dan mempromosikan pesan politik mereka dengan cara yang lebih dinamis dan interaktif. Temuan-temuan ini menunjukkan transformasi signifikan dalam lanskap kampanye politik di Indonesia, di mana media sosial tidak hanya menjadi platform komunikasi tetapi juga instrumen strategis dalam pembentukan opini publik. Intensitas dan pola interaksi konten politik di media sosial mencerminkan pergeseran paradigma kampanye politik dari model konvensional menuju model digital yang lebih interaktif dan partisipatif. Berdasarkan analisis komprehensif terhadap pola penggunaan media sosial dalam kampanye Pemilu 2024, dapat disimpulkan bahwa peran platform digital semakin crucial dalam membentuk diskursus politik dan mempengaruhi preferensi pemilih. Namun, diperlukan kesadaran kritis dan kebijaksanaan dari pemilih dalam mengkonsumsi konten politik di media sosial untuk memperkuat partisipasi demokratis yang berkualitas.
Menguasai komunikasi publik merupakan salah satu kunci  memenangkan persaingan di dunia politik, dan media sosial saat ini menjadi salah satu saluran yang paling efektif (Ardha, 2014). Media sosial dapat diartikan sebagai sumber daya yang muncul dari interaksi antara orang-orang dalam suatu komunitas. Namun, mengukur modal sosial jarang bisa mengukur interaksi itu sendiri. Media sosial telah menjadi alat kampanye yang efektif untuk mengumpulkan suara dari semua kelompok (Fahlevi & Idris, 2022). Sebagai hasil dari interaksi ini, kepercayaan dibangun atau dipertahankan di antara anggota masyarakat. Interaksi terjadi baik pada tingkat individu maupun organisasi. Media sosial tampaknya telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari generasi Milenial, dan status hampir menjadi kebutuhan utama mereka (Prasetia, 2019).
Tentu saja, komunikasi politik yang berlangsung akan disesuaikan dengan sistem politik Indonesia yang ada. Dengan demikian, sistem politik mau tidak mau mempengaruhi dan dipengaruhi oleh komunikasi antarpartai politik. Interaksi pribadi terjadi ketika individu membangun hubungan dan mengembangkan ikatan emosional. Secara kelembagaan, interaksi terjadi ketika visi dan tujuan satu organisasi serupa dengan visi dan tujuan organisasi lain.
Instagram merupakan salah satu media sosial terpopuler di Indonesia.Kutipan Data Survei We Social, Instagram merupakan media sosial terpopuler keempat yang digunakan oleh pengguna internet di Indonesia. Peringkat ini berada di peringkat, tertinggal dari YouTube, WhatsApp, dan Facebook. Namun kita dapat melihat bahwa Instagram adalah media sosial yang populer. Tentu saja, Anda tidak boleh melupakan Instagram dalam kampanye pemasaran media sosial Anda. Selain itu, Instagram juga sangat populer di kalangan Millenial. Jika target pasar Anda adalah Milenial dan Generasi Z, sebaiknya gunakan Instagram.Ternyata Instagram bisa memperluas wawasan dunia remaja. Tidak hanya remaja yang memiliki akun Instagram, namun media dan politisi dan tokoh agama juga memiliki akun di Instagram (Prihatiningsih, 2017).
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto dan Abdul Harris Bobihoe, menggunakan Instagram sebagai salah satu platform utama dalam strategi kampanye mereka. Berikut adalah beberapa strategi yang mereka terapkan di Instagram untuk menarik perhatian pemilih dan meningkatkan dukungan. Strategi Kampanye di Instagram dengan cara Konten Visual Menarik, Mereka memanfaatkan foto dan video berkualitas tinggi untuk menampilkan kegiatan kampanye, seperti pertemuan dengan masyarakat, acara kampanye akbar, dan interaksi dengan lawan. Konten visual yang menarik ini dirancang untuk menciptakan kesan positif dan menarik perhatian pengguna Instagram. Cerita dan Pengalaman Melalui fitur Instagram Stories, pasangan ini membagikan momen-momen sehari-hari selama kampanye, memberikan gambaran langsung tentang komitmen mereka terhadap masyarakat. Ini membantu membangun koneksi emosional dengan pemilih.Interaksi dengan Pengikut, Tri Adhianto dan Harris Bobihoe aktif berinteraksi dengan pengikut mereka melalui komentar dan pesan langsung. Mereka menjawab pertanyaan, menanggapi masukan, dan menunjukkan bahwa mereka mendengarkan aspirasi masyarakat. Penggunaan Hashtag, Mereka menggunakan hashtag yang relevan untuk meningkatkan visibilitas konten kampanye. Hashtag seperti #RIDHO (singkatan dari Tri Adhianto dan Harris Bobihoe) membantu mengkonsolidasikan semua konten terkait kampanye dalam satu kategori yang mudah diakses oleh pemilih.
Kolaborasi dengan Influencer, Pasangan ini juga melibatkan influencer lokal untuk memperluas jangkauan pesan mereka. Influencer dapat membantu menarik perhatian generasi muda dan meningkatkan kredibilitas pasangan calon di mata publik. Mempromosikan Program Unggulan, Mereka menyebarkan informasi tentang program-program unggulan yang akan dilaksanakan jika terpilih, seperti pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas layanan publik, dan program pemberdayaan masyarakat. Ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang visi dan misi mereka. Kampanye Akbar, Acara kampanye akbar yang disiarkan melalui Instagram Live memungkinkan mereka menjangkau audiens yang lebih luas secara real-time. Ini menciptakan kesempatan bagi masyarakat untuk melihat langsung semangat dan komitmen pasangan calon. Dengan menerapkan strategi-strategi ini di Instagram, Tri Adhianto dan Abdul Harris Bobihoe berupaya membangun citra positif, meningkatkan keterlibatan masyarakat, serta memperluas dukungan menjelang Pilkada 2024 di Kota Bekasi.
 TikTok adalah platform media sosial yang populer tempat pengguna dapat membuat dan berbagi video pendek. Kami menyediakan konten yang menyenangkan, menarik dan kreatif. Salah satu fitur utama Tik Tok adalah kemampuan berkomentar, menyukai, dan berbagi konten. Fitur-fitur ini penting untuk berinteraksi dengan pengguna lain dan menciptakan rasa kebersamaan di platform. Artikel ini menjelaskan pentingnya berkomentar, menyukai, dan berbagi konten di Tik Tok dan bagaimana kontribusinya terhadap pengalaman pengguna secara keseluruhan. TikTok adalah platform yang sangat interaktif yang memungkinkan pengguna memberikan umpan balik langsung kepada melalui komentar, menyukai video, dan berbagi konten dengan pengikut mereka. Dalam konteks politik, hal ini memungkinkan pengguna berinteraksi dengan konten politik, mengajukan pertanyaan, menyampaikan pendapat, dan berpartisipasi dalam diskusi dengan pengguna lain.  Interaksi ini dapat membantu memperluas pemahaman politik dan mendorong terbentuknya opini yanglebih beragam (Ain et al., 2023).
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto dan Abdul Harris Bobihoe, memanfaatkan TikTok sebagai strategi platform untuk membangun merek mereka dengan beberapa pendekatan yang efektif. Mereka membuat video dengan konten yang menarik dan menghibur, menggunakan musik dan tren populer di TikTok untuk menarik perhatian pengguna. Konten ini sering menampilkan kegiatan kampanye, interaksi dengan masyarakat, serta pesan-pesan politik yang disampaikan dengan cara yang menyenangkan. Tri Adhianto dan Harris Bobihoe menggunakan video singkat untuk menjelaskan program-program unggulan mereka. Dengan format yang ringkas dan mudah dipahami, mereka mampu menyampaikan visi dan misi secara efektif kepada audiens yang lebih muda. Mereka juga menggunakan unsur humor dalam kontennya untuk membuat kampanye pesan lebih menarik dan mudah diingat oleh pemilih. Video yang lucu atau menghibur cenderung memiliki tingkat share yang lebih tinggi. Dengan menerapkan strategi-strategi ini, Tri Adhianto dan Abdul Harris Bobihoe berusaha membangun brand mereka di TikTok, menjangkau audiens yang lebih luas, serta meningkatkan dukungan menjelang Pilkada 2024 di Kota Bekasi.