Adelia: tapi saya cinta pada suami saya.
Fi'ie: sabar, kamu berasal darimana?
Adelia: dari desa Tambak, di tepi sawah.
Fi'ie: aku akan hantarkan kamu pulang.
Adelia: saya sudah tak punya rumah, rumah saya diobrak abrik oleh tiga orang tak saya kenal.
Lia: ya sudah, sementara tinggal di sini dulu.
Adelia: saya tak mau merepotkan kalian.
Fi'ie: kami tak keberatan.
Adelia akhirnya tinggal di rumah Fi'ie dan menemukan keluarga yang baru. Adelia kadang membantu Lia membuat kain tenung dan menjual kelapa. Tetapi, sebagai manusia, lama-lama Adelia jadi suka merasa sepi dalam hatinya. Ketika Fi'ie mengajarkan mengaji anak-anak, Fi'ie meminta Adelia mengantarkan air minum. Adelia saat itu lupa memakai jarik pundak dan kerudung. Fi'ie tetap manusia biasa. Ternyata Adelia memang sengaja melakukan itu.
Adelia: maafkan aku Lia, aku tak bisa terus kesepian di sini.
Fi'ie seusai mengajar mengetuk pintu Adelia.