Fikri pun seketika tertawa kecil "Justru ini adalah bentuk terima kasih saya kepada kamu. Pasti kau masih ingat waktu kita SD, kan?... Saya sering sekali ditindas oleh teman-teman, tapi kamu selalu bela saya, selalu beri masukan ke saya untuk melawan, jangan hanya diam ketika harga diri diinjak-injak orang lain.
Dan juga di saat orang lain mengolok-olok karena culunnya saya, kamu satu-satunya orang yang mau berteman sama saya. Semenjak saya bersahabat sama kamu, saya selalu merasa aman dari apa pun. Â Itu alasan saya baik kepada kamu selama ini, dan anggap saja ini balas budi saya" Mereka pun saling tersenyum satu sama lain.
Mereka paham kebaikan sekecil apa pun akan menumbuhkan kebaikan-kebaikan lainnya dan persahabatan yang tulus akan membuahkan kebaikan-kebaikan yang lebih banyak lagi. Persahabatan yang tulus bukan karena harta kekayaan, tapi bagaimana mereka saling memahami dan memaklumi kekurangan yang mereka punya satu sama lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H