Tanpa adanya dukungan sosial yang memadai, tekanan menjadi orang tua tunggal bisa terasa lebih berat. Anda mungkin merasa seperti harus menanggung beban berat sendirian. Bisa jadi Anda mulai merasa putus asa, stres, atau bahkan depresi.
Stigma Sosial Masih Kuat
Sayangnya, masih ada stigma sosial terhadap para ayah tunggal di masyarakat. Anggapan miring seperti dianggap tak becus mengurus anak atau dianggap bukan figur orang tua ideal masih sering terjadi. Hal ini bisa membuat Anda merasa malu, rendah diri, dan makin terisolasi.
Padahal, dukungan dari lingkungan sosial seperti keluarga, teman, atau komunitas sangat penting. Dengan merasa diterima dan didukung, beban psikologis sebagai orang tua tunggal akan terasa lebih ringan.
Jalani Hidup Lebih Sehat
Untuk mencegah isolasi diri dan mendapat dukungan yang cukur, Anda perlu aktif menjalin hubungan sosial. Luangkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga atau teman-teman dekat. Bergabunglah dengan komunitas orang tua tunggal untuk saling berbagi cerita dan motivasi.
Selain itu, jaga kesehatan fisik dengan berolahraga dan istirahat cukup. Saat tubuh dan pikiran sehat, Anda akan lebih mampu menghadapi tantangan. Dengan demikian, risiko gangguan kesehatan akibat kurangnya dukungan sosial bisa ditekan seminimal mungkin.
Pola Hidup Tidak Sehat Laki-Laki Lajang
Kurang Peduli Kesehatan
Banyak pria lajang menjalani pola hidup yang buruk bagi kesehatan mereka. Mereka sering kali terlalu sibuk dengan karir atau hobi sampai melupakan kesehatan tubuh. Jadwal makan yang tidak teratur, kurang berolahraga, dan waktu istirahat yang minim bisa meningkatkan risiko penyakit kronis.
Mengonsumsi makanan cepat saji yang tinggi lemak dan garam juga jadi kebiasaan buruk pria lajang. Ditambah lagi dengan merokok dan minum alkohol berlebihan yang sama sekali tidak baik untuk kesehatan jantung dan paru-paru.