Mohon tunggu...
Rail fauzan
Rail fauzan Mohon Tunggu... Penulis - Pegawai jalanan

Belajar dari semua dimensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sinopsis Sejarah Kerajaan Letta

5 Juni 2023   09:58 Diperbarui: 5 Juni 2023   10:16 2773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada tahun 1686, Federasi Massenrempulu berada di bawah supremasi kekuasaan Kerajaan Bone yang diperintah oleh Arung Palakka Petta MalampeE Gemme'na hingga masa pemerintahan berikutnya yaitu raja Bone La Patau. 

Memasuki tahun 7724-7749 kembali Massenrempulu berada di bawah kekuasaan Kerajaan Luwu pada masa pemerintahan Batara Toja (Bram Morris,7992,

hlm.2).

Pada tahun 7670, arung Letta datang ke Makassar untuk menghadap dengan tujuan mengadakan persahabatan dengan Kompeni Hindia Timur dan Letta, ketika itu langsung diterima menjadi anggota Perserikatan Celebes. Dan pada tanggal 27 Apil \671, Artng Enrekang datang juga ke Makassar dan diterima menjadi anggota Perserikatan Celebes oleh Kompeni Hindia Timur. Setelahitu tidakada lagi raja-raja dari kerajaanpegunungan yang datang ke Makassar untuk menjalin persahabatan dengan Kompeni Hindia Timur ( Bram Morris, 1992,h1m.2). Nanti pada tahun 1824, muncul lagi utusan raja-raja dari Federasi Massenrempulu di Makassar untuk menghadap kepada

Gubernur Van Der Capellen untuk mengadakan persahabatan atau kontrak perjanjian Bungaya yang baru, tetapi mereka tidak

berhasil karena pihak Kompeni hanya menginginkan raja mereka

sendiri yang datang. Dan pada tanggal 26 Desember 1825,

Gubernur Makassar dikuasakan kembali untuk memasukkan

raja-raja Massenrempulu ke dalam kontrak kekuasaan, namun

hal ini tidak pernah terlaksana (Bram Morris, 1992,h1m.2-3)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun