Moleo: (Berbicara dengan Restari) Restari, saya tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh orang-orang. Kita bisa melewati ini bersama-sama.
Restari: (Tegas) Saya setuju, Moleo. Kita tidak bisa membiarkan norma sosial menghancurkan apa yang telah kita bangun bersama.
(Sementara itu, warga desa mulai berkomentar dan mencampuri urusan Moleo dan Restari.)
Warga Desa 1: Lihatlah mereka, berpikir bahwa mereka bisa melawan norma sosial. Ini tidak akan pernah berhasil!
Warga Desa 2: Apa yang mereka pikirkan? Mereka dari dunia yang berbeda, tidak mungkin bisa bersatu!
(Moleo dan Restari terus berjuang, mencoba mengatasi prasangka dan pandangan masyarakat.)
Puncak dramatis terjadi ketika mereka memutuskan untuk bersatu meskipun harus menghadapi tentangan keras dari masyarakat. Keberanian mereka menginspirasi beberapa orang di desa untuk melihat melampaui perbedaan kelas dan merangkul cinta sebagai kekuatan penyatuan.
Beberapa minggu kemudian, di Puncak Senja yang pernah menjadi saksi pertemuan mereka...
Restari: (Berbicara dengan Moleo) Moleo, kita harus mengambil keputusan. Kita tidak bisa terus menerus melawan angin.
Moleo: (Berpegang pada tangan Restari) Saya tahu ini sulit, tapi jika kita bersatu, mungkin kita bisa merubah pikiran mereka.
Resrari: (Menatap mata Moleo) Iya, ayo kita hadapi Bersama-sama, tunjukkan kalau kita bisa bersatu!
Warga Desa 3: (Merasa terharu) Lihatlah mereka, mencoba menghadapi semua ini bersama. Mungkin kita seharusnya belajar dari mereka.