Mohon tunggu...
M Zulfa Nashrullah Dinata
M Zulfa Nashrullah Dinata Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjumpaan di Puncak Senja

24 Januari 2024   01:16 Diperbarui: 24 Januari 2024   01:40 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prolog:
Cerita ini berlangsung di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh perbukitan. Puncak Senja, begitu warganya menyebutnya, menjadi saksi bisu dari berbagai kisah hidup. DMoleo ini akan mengisahkan perjumpaan antara dua karakter utama, Moleo dan Restari, yang hidup dalam realitas yang berbeda.

Pengenalan Karakter
Moleo, seorang pemuda desa yang bercita-cita tinggi, menjalani hidupnya dengan sederhana sebagai petani. Sementara itu,
Restari, seorang gadis yang tinggal di rumah mewah di pinggiran desa, hidup dalam kenyamanan namun terisolasi dari kehidupan sebenarnya.

Chapter 1: Perjumpaan di Puncak Senja
Suatu hari, Moleo dan Restari tanpa sengaja bertemu di Puncak Senja. Puncak yang indah dengan cahaya senja yang memukau menjadi saksi dari pertemuan mereka. Moleo, yang terpesona oleh kecantikan Restari, mengajaknya untuk berbicara dan berbagi cerita. Meskipun dari latar belakang yang berbeda, mereka menemukan kesamaan dalam impian dan keinginan mereka.

Suatu hari, di Puncak Senja...
Moleo: (Berjalan ke Puncak Senja dan terpesona melihat keindahan cahaya senja) Ah, sungguh indah pemandangan ini. (Menghela nafas)

Restari: (Muncul dari belakang, juga terkesima melihat senja) Ya, betul sekali. Puncak Senja selalu menawarkan kecantikan yang luar biasa.

Moleo: (Berbalik, terkejut melihat Restari) Oh, maafkan aku. Aku tidak menyadari ada orang di sini. Nama aku Moleo.

Restari: (Tersenyum ramah) Tak apa. Saya Restari. (Mereka berdua saling berjabat tangan)

Moleo: Restari, betapa beruntungnya aku bisa bertemu denganmu di tempat ini. Senja memang membawa pesona tersendiri.

Restari: Aku setuju, Moleo. Ini tempat yang istimewa. (Mengamati senja) Ternyata, keindahan ini bisa bersatu dengan keberuntungan kita bertemu di sini.

Moleo: (Tersenyum) Ya, benar. Dan, sejujurnya, aku terpesona oleh kecantikanmu. Apakah kamu mau berbicara dan berbagi cerita denganku?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun