Mohon tunggu...
Muhammad Firdaus Habibillah
Muhammad Firdaus Habibillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif di UIN Mulana Malik Ibrahim Malang

mahasiswa teknik informatika s1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

AI mengubah Jurnalisme, Peluang Baru atau Risiko Baru?

10 Oktober 2024   23:47 Diperbarui: 11 Oktober 2024   00:02 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi user chatgpt (sumber: via https://digitalpsychology.binus.ac.id)

Oleh karena itu, jurnalis dan pendidik media harus berperan aktif dalam mengawasi penggunaan AI. Mereka perlu memastikan bahwa teknologi ini digunakan secara bertanggung jawab dan tidak mengorbankan integritas jurnalistik. 

Mengintegrasikan AI ke dalam kurikulum pendidikan jurnalisme akan membantu generasi jurnalis masa depan memanfaatkan teknologi ini dengan bijak, tanpa melupakan pentingnya etika dan kepekaan terhadap realitas sosial. AI seharusnya menjadi alat bantu, bukan pengganti, dalam praktik jurnalistik yang profesional dan bermartabat.

Referensi:

Pavlik, J. V. (2023). Collaborating with ChatGPT: Considering the implications of generative artificial intelligence for journalism and media education. Journalism & Mass Communication Educator, 78(1), 84-93. https://doi.org/10.1177/10776958221149577

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun