Setelah kamu sudah paham mengenai risiko berinvestasi reksa dana. Mungkin kamu bertanya-tanya hal apa aja sih yang perlu kita lakukan untuk meminimalisir risiko tersebut? Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meminimalisir risiko tersebut.
1. Cek dan Evaluasi Komposisi Reksa danaÂ
Setiap produk reksa dana mempunyai portofolio investasi yang beda-beda. Reksa dana saham misalnya, ada yang dana kelolaannya dialokasikan ke saham blue chip atau saham perusahaan besar yang sudah memiliki pondasi bisnis yang kuat. Sehingga terbilang cukup aman dan harganya cukup stabil, karena fondasi bisnisnya sudah kokoh.
Namun ada juga reksa dana yang mengalokasikan dananya ke saham perusahaan kecil, yang belum mempunyai pondasi bisnis yang kuat. Saham seperti ini memiliki fluktuasi harga yang tinggi dan sangat berisiko.
Komposisi portofolio investasi reksa dana bisa kamu cek di fund fact sheet dari produk reksa dana yang bersangkutan. Ini merupakan tugas kamu sebagai investor untuk mengecek dan mengevaluasi portofolio investasi reksa dana yang kamu punya.Â
Perlu diingat, return sebuah reksa dana di masa lalu itu tidak mencerminkan return reksa dana di masa depan. Jadi kamu harus benar-benar mengevaluasi secara berkala portofolio investasi reksa dana yang kamu punya.
2. Cek Reputasi dan Kompetensi Manajer InvestasiÂ
Kamu bisa mengibaratkan membeli reksa dana layaknya kamu lagi merekrut orang untuk mengelola aset investasi kamu. Kamu jangan asal pilih orang, harus tahu siapa orang yang mengelola? Bagaimana reputasinya? Bagaimana history kinerjanya?Â
Semua informasi tersebut bisa didapatkan pada prospektus reksa dana tersebut. Selain melihat reputasi dan kompetensi manajemen investasi, kamu juga perlu mempertimbangkan dana kelolaan manajer investasi tersebut.Â
Semakin besar dana kelolaan yang dikelola oleh manajer investasi, bisa dibilang operasi bisnis reksa dananya jadi lebih stabil.Â
Karena ada risiko tersendiri jika kita menyimpan uang di reksa dana dari manajer investasi yang dana kelolaannya belum terlalu besar bisa.