Reksa dana seringkali dijadikan instrumen investasi yang direkomendasi untuk para pemula.Â
Alasannya sederhana, kalau kita menyimpan uang di reksa dana kesannya seakan-akan kita tinggal lepas tangan saja. Soalnya ada manajer investasi yang akan mengelola aset investasi kita, sedangkan kita tinggal diam saja sembari menunggu profit.Â
Itu adalah anggapan yang keliru, mengingat reksa dana juga punya risikonya tersendiri. Akibat anggapan yang keliru tersebut banyak pemula yang kaget, karena reksa dana yang mereka beli itu ternyata rugi.Â
Mereka kira jika uang yang dikelola oleh manajer investasi itu sudah pasti untung, padahal bukan begitu prinsipnya. Perlu diingat kembali, semua instrumen investasi itu punya risikonya masing-masing.Â
Nah, pada artikel kali ini saya akan membahas risiko apa saja sih yang mungkin didapatkan kalau kita berinvestasi di reksa dana? Khususnya untuk kamu yang lagi mikir-mikir buat berinvestasi di Reksa dana.Â
1. Capital LossÂ
Capital loss atau istilah gampangnya rugi. Sebuah kerugian yang bakal kita dapatkan kalau Nab per unit atau harga per unit reksa dana yang kita punya mengalami penurunan. Kerugian ini akan terealisasi jika kita sudah menjual reksa dana yang kita punya ketika harga mengalami penurunan.
Mungkin sebagian dari kamu ada yang berpikir jika reksa dana kan sudah dikelola oleh orang yang profesional. Kenapa bisa rugi?Â
Untuk reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap, risikonya memang relatif rendah. Tapi untuk reksa dana campuran dan reksa dana saham, bisa dibilang risikonya itu tinggi.Â
Karena pada portofolio kedua reksa dana tersebut ada saham yang secara umum tuh memiliki fluktuasi harga yang tinggi.Â