Mohon tunggu...
Muhammad Fauzi
Muhammad Fauzi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Pengangguran
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan sesekali kalian mengeluh tentang kehidupan, bersyukurlah kalian kepada sang pencipta.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mistery Sebuah Buku Tanpa Nama

14 Januari 2022   07:35 Diperbarui: 24 Januari 2022   19:00 1546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"psst... Roan, kau terlihat aneh di sana!" bisik Novia.

Roan baru ingat kalau ia berada di depan kasir, membelakangi petugas perpustakaan. Ia segera berjalan dengan memalukan ke samping Novia dan Paman Joa. Sekarang mereka berjalan mencari bangku untuk duduk.

Novia menemukan bangku yang sepi dan cocok sekali untuk mereka bertiga. Roan mengambil duduk lebih dulu dan sangat cepat hingga ia tak sengaja menabrakkan lututnya ke kaki meja. 

Paman Joa hanya duduk setelah Novia duduk di bangku seberang. Roan menjatuhkan kepalanya ke meja dan menghembuskan nafasnya dalam-dalam. Nafasnya hampir mengganggu pengunjung yang tenang membaca.

Novia tergelak kecil, "dan akhirnya kita selamat."

Paman Joa juga tersenyum, ia merasa dua kali lebih beruntung karena bertemu mereka.

"Paman, merasa sangat berterima kasih pada kalian. Apa yang bisa paman berikan untuk bantuan kalian tadi?"

"Ah, tidak perlu paman--"

Ucapan Novia terpotong oleh tangan Roan mengangkat satu jari ke langit mengisyaratkan ia menginginkan satu hal.

"Ah, tapi bagaimana paman mengabulkan keinginanku?" tanya Roan.

"Memang apa keinginanmu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun