Ada beberapa teori kepemimpinan yang perlu di ketahui untuk menentukan gaya mana yang sesuai dengan kepribadian . Beberapa teori kepemimpinan tersebut adalah sebagai berikut.
Teori Orang Hebat (The Great-man Theory)
Teori kepemimpinan ini menyatakan bahwa pemimpin yang hebat mempunyai sifat-sifat kepemimpinan yang bersifat bawaan dan tidak dilatih. Teori ini telah dikenal sejak abad ke-19 yang menyatakan bahwa kualitas seorang pemimpin pada hakikatnya adalah bawaan atau pemberian tuhan. Pemimpin tipe ini seringkali memiliki ciri-ciri alami seperti kecerdasan, keberanian, Â kepercayaan diri, intuisi, dan pesona.
Teori Situasional (Situational Theory)
Teori kepemimpinan situasional tidak mementingkan karakteristik spesifik seorang pemimpin. Selain itu juga, tidak memerlukan gaya tertentu untuk menjadi yang terbaik.
 Sebaliknya, teori ini berpendapat bahwa pemimpin yang hebat adalah pemimpin yang mampu menyesuaikan gaya kepemimpinannya dengan situasi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengeluarkan perintah, memberikan instruksi, memberi wewenang atau mengambil tindakan lain yang dianggap perlu. Teori kepemimpinan situasional sangat mementingkan fleksibilitas.
Teori Perilaku (Behavior Theory)
 Teori perilaku merupakan respons terhadap teori sifat. Teori perilaku menawarkan perspektif baru tentang kepemimpinan. Teori ini berfokus pada perilaku  pemimpin itu sendiri dibandingkan karakteristik mental, fisik, dan sosialnya. Teori ini berpendapat bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh perilakunya ketika menjalankan fungsi kepemimpinan dan bahwa perilaku ini dapat dipelajari atau dilatih. Selain itu, teori ini berpendapat bahwa kepemimpinan yang sukses adalah kepemimpinan yang didasarkan pada perilaku yang dapat dipelajari.
Teori Sifat (Trait Theory)
Teori Trait Theory, atau yang sering kita sebut dengan teori sifat kepribadian, meyakini bahwa orang  dilahirkan atau dibesarkan dengan kepribadian tertentu yang menjadikan mereka unggul dalam peran kepemimpinan.
 Hal ini dapat dipahami sebagai kualitas kepribadian tertentu seperti keberanian, kecerdasan, pengetahuan, keterampilan, kemampuan bereaksi cepat, imajinasi, fisik, kreativitas, semangat. Tanggung jawab, disiplin, dan nilai-nilai lainnya dapat menjadikan seseorang menjadi pemimpin yang baik.
Teori Transaksional (Transactional Theory)
Berasal dari kata dasar transaksional, teori ini menggambarkan  gaya kepemimpinan berdasarkan kesepakatan atau pengaturan yang dilakukan seseorang dengan orang lain. Dalam hal ini tentu saja yang menjadi aktor adalah pemimpin dan para pegawai atau pengikutnya. Perjanjian ini dibuat dengan tujuan tercapainya pertukaran (transaksi) yang sepadan atau saling menguntungkan antara pimpinan dan pegawai.